Menurut Sulis, reka ulang adegan digelar selama kurang lebih tiga jam. Rekonstruksi sengaja digelar di lokasi kejadian agar mendapat gambaran lebih riil dengan peristiwa sebenarnya.
"Supaya lebih riil dalam pelaksanaannya, karena waktu kejadian di sini juga jadi kita pilih di sini supaya lebih riil melihat situasi yang sebenarnya," ungkap Sulis.
Diberitakan sebelumnya, Aditiya Eka Putranda menjadi korban penganiayaan usai menyaksikan pertandingan antara PSS Sleman vs Persebaya, Sabtu (27/8/2022). Saat itu korban bersama tiga orang rekannya tengah dalam perjalanan pulang dari Stadion Maguwoharjo menuju rumahnya di wilayah Gamping, Sleman.
Sesampainya di TKP, korban berhenti di palang pintu karena ada kereta api yang akan melintas. Di situ mereka didatangi oleh sekelompok pelaku yang belakangan diketahui berasal dari kelompok suporter tim lain.
"Setelah kereta api tersebut melintas, korban dan rekannya yang mengendarai sepeda tiba-tiba ditabrak oleh kelompok pelaku," ujar Sulis.
Akibat pengeroyokan itu, korban Aditiya Eka Putranda mengalami luka bacok dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara tiga orang rekannya, ABS (18), G (24), dan R (24) menderita luka-luka. (Apo/Buz).
Load more