Menko Infrastruktur Instruksikan Penertiban Persetujuan Bangunan Gedung Pasca Tragedi Ponpes Al-Khoziny
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Sleman, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, insiden robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadi pengingat agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Pasalnya, peristiwa ini mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Data terakhir yang dikutip tvOnenews.com, terdapat 66 korban tewas dan 104 korban selamat.
Karena itu, pihaknya menginstruksikan penertiban standar konstruksi bangunan sesuai Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
"Ini (insiden robohnya Ponpes Al Khoziny) menjadi pengingat bagi kita semua agar benar-benar mematuhi segala standar yang telah ditetapkan. Karena SOP ada dengan tujuan, pertama tentu keselamatan, setelah itu baru fungsi-fungsi bangunan lainnya," kata Agus kepada awak media seusai mengisi kuliah umum di Fakultas Teknik UGM Yogyakarta, Rabu (8/10/2025).
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tercatat, dari sekitar 42 ribu ponpes, hanya 51 ponpes yang mengantongi PBG.
Dalam penertiban ini, tentunya perlu ada keterlibatan para pemimpin di daerah seperti gubernur, walikota maupun bupati.
"Agar sama-sama kita mengawal (penertiban PBG) ini, melakukan sosialisasi, pemeriksaan lapangan, sehingga bisa kita evaluasi dan kita perbaiki," ucapnya.
Sebab, kelengkapan PBGÂ tidak berlaku hanya untuk ponpes, tapi juga berbagai bangunan infrastruktur lain, khususnya yang diperuntukkan bagi publik seperti sekolah, kampus, rumah sakit, puskesmas, dan lainnya.Â
"Jadi kita ingin ke depan semakin menertibkan sehingga tidak ada lagi kejadian serupa," ujar Agus.
Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat terkait dengan rencana pembentukan satgas penataan pembangunan pesantren.
"Dengan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Gus Muhaimin Iskandar, saya sudah berkomunikasi, kami ingin segera regrouping, konsolidasi karena beliau di depan untuk urusan tersebut. Kami tentu men-support dari urusan atau aspek infrastruktur," pungkasnya. (scp/buz)Â
Load more