BMKG Yogyakarta Sebut Curah Hujan di DIY Berpotensi Meningkat Akhir Pekan Ini, Warga Diimbau Waspada
- Antara
Yogyakarta, tvOnenews.com - Musim hujan telah mengguyur sejumlah wilayah di DIY. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi peningkatan curah hujan masih akan terjadi pada akhir pekan ini, utamanya di wilayah utara maupun selatan.
"Di bulan September ini, beberapa wilayah sudah mengalami hujan lebat. Ke depan, masih akan terjadi di wilayah DIY dan ada potensi peningkatan mulai tanggal 18,19 dan 20, terutama di bagian utara dan selatan," ungkap Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi, BMKG Yogyakarta saat dihubungi, Senin (15/9/2025).
Oleh sebab itu, BMKG Yogyakarta mengimbau masyarakat agar waspada. Sebab, peningkatan curah hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah utara akan memicu terjadinya tanah longsor. Pun, banjir di wilayah selatan.
Untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi tersebut, BMKG Yogyakarta telah memberikan peringatan dini ke daerah-daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Misalnya pada Senin (15/9/2025) ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi mulai pukul 10.15 - 19.11 WIB.
Warjono menyebut, hujan lebat berpotensi mengguyur seluruh wilayah di Kabupaten Kulon Progo mulai dari Sentolo dan Kokap. Kemudian, meluas ke wilayah Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh dan Kalibawang.
Sementara di Kabupaten Sleman, melanda wilayah Moyudan, Minggir, Seyegan, Ngaglik, Tempel, Turi dan Pakem. Selanjutnya di Kabupaten Bantul meliputi wilayah Srandakan, Kretek dan Sanden. Kemudian di Kabupaten Gunungkidul meliputi wilayah Panggang dan Purwosari.
Menurut Warjono, hujan lebat di wilayah utara DIY yang notabene dataran tinggi cukup mendukung untuk sektor pertanian. Hal ini berbeda dengan wilayah pesisir selatan yang berpotensi terjadi banjir sehingga memerlukan upaya penanganan khusus.
"Di wilayah utara, hujan lebat mendukung petani lebih awal menanam padi. Tapi yang pesisir selatan ada potensi rendaman kalau terjadi banjir. Makanya, perlu upaya antisipasi adanya penanganan irigasi yang terkontrol di wilayah selatan," ucap Warjono. (scp)
Load more