"Kita maksimalkan sasaran pelajar seperti anak sekolah, mahasiswa bahkan pekerja," ucapnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi dari para pemakai, dampak yang ditimbulkan setelah mengonsumsi obaya antara satu dan lainnya berbeda-beda. Namun, pemakai kerap menggunakan obaya untuk begadang dan efeknya akan lebih aktif.
Apalagi dari hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim, kata Ardi, salah satu penyebab terjadinya kejahatan jalanan karena sebelumnya mengonsumsi obaya ini. Maka dari itu, jajaran Polresta Yogyakarta sedang gencar-gencarnya melakukan pemberantasan obaya maupun lainnya.
Ditanya soal modus pelaku melakukan jual beli narkoba dan obaya, Ardi menyebut, rata-rata memanfaatkan jaringan medsos seperti Instagram maupun Facebook.
"Karena bos kepada tersangka ini tidak pernah ketemu. Memang dia memesan kemudian barang ditaruh (di suatu tempat) baru dijemput. Sehingga tidak ada transaksi face to face," ungkapnya. (scp/buz)
Load more