Menanggapi hal tersebut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, kegiatan penindakan pemberantasan perjudian itu sudah dilakukan sebelum kasus tewasnya Brigadir J.
"Silahkan lihat saja rekam jejak Kapolda selama beliau menjabat, konsistensi melayani masyarakat dengan mengejar vaksinasi diakui oleh Pemerintah, Sumut mampu menuhi target-target vaksinasi dosis 1 2 3, konsistensi Kapolda Sumut memberantas penyakit masyarakat, seperti Narkoba, Judi, Miras, Premanisme, dan lain lain, bisa dilihat kembali, bagitu juga data-data dan rilis-rilis Polda Sumut terkait itu," tulis Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui pesan WhatsApp.
Jauh sebelum kasus FS muncul, ia katakan melalui psean WhatsApp, pihaknya di Polda Sumut sudah terus melakukan penggerebekan-penggerebekan lokasi judi dengan omzet besar.
"Contoh, 11 Juni 2022 Kapolda Sumut turun langsng gerebek komplek Asia Mega Mas dan Kompleks MMTC, 8 Agustus 2022, kita juga lakukan penindakan judi Online terbesar di Medan milik AP, itu sebelum ada perintah Kapolri, silahkan buka jejak rilis berita-berita pengungkapan penyakit masyarakat oleh Polda Sumut dan Jajaran. Nanti data ungkap pekat saya kasih, jadi kita bicara fakta dan data saja bro," jelas Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui pesan WhatsApp.
Apalagi kemarin, ia ungkapkan dari pesan WahtsApp, ada lagi diagram baru seret nama Kabareskrim, Pak Tatan dan mantan-mantan pejabat Polda Sumut.
"Semua sumbernya tidak jelas, Saya tahu mas yoga pasti ngulik yang ada diagram itu kan?," tulis Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi yang merespon pertanyaan terkait adanya informasi yang viral saat ini. (Ysa/Aag)
Load more