Masinton Pasaribu: Tidak Boleh Ada Pihak Mana pun Halangi Umat Jalankan Keyakinannya
- tvOnenews/Syaren
tvOnenews.com - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu menegaskan, tidak boleh ada pihak mana pun yang menghalangi umat menjalankan keyakinannya.
Masinton Pasaribu mengingatkan, Tapanuli Tengah adalah milik seluruh rakyat, bukan segelintir orang atau kelompok tertentu.
Tidak boleh ada lagi intimidasi. Sudah bukan zamannya masyarakat ditakut-takuti. Kalau ada PNS yang diintimidasi dengan ancaman mutasi, jangan takut.
“Saya saja tidak semudah itu memutasi, ada mekanismenya. Apalagi orang yang tidak punya kewenangan, jangan coba-coba menakut-nakuti rakyat,” tegas Masinton Pasaribu.
Penegasan itu dikemukakan Masinton Pasaribu di acara deklarasi pernyataan sikap menjaga keberagaman dan toleransi antar umat beragama di GOR Barus, Sabtu (20/9/2025).
Hal itu juga merupakan reaksi keras atas intimidasi yang dilakukan oknum anggota DPRD Tapteng terhadap panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Barus.
Masinton Pasaribu langsung memerintahkan Camat Barus, Sanggam Panggabean, agar pelaksanaan Maulid Nabi tetap berjalan sesuai rencana.
Menurut dia, intimidasi atas nama jabatan adalah bentuk arogansi kekuasaan yang tidak bisa ditoleransi.
Bupati menekankan bahwa prinsip dasar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menjunjung tinggi kebebasan beragama, sebagaimana amanat Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kalau umat Islam mengadakan Maulid, Ramadan, Idulfitri atau Iduladha, maka umat lain harus menghormati,” katanya.
Begitu juga sebaliknya, saat umat Kristen merayakan Natal dan Paskah, umat Islam ikut menjaga. Itu bukan sekadar slogan, tapi harus dijalankan.
Dia menambahkan, pemerintah daerah bersama Forkopimda hadir untuk melindungi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sosial, budaya, dan keagamaan.
Bahkan, Pemkab Tapteng membuka fasilitas umum seperti GOR untuk dipakai masyarakat demi kepentingan bersama.
“Silakan gunakan fasilitas pemerintah sepanjang untuk kepentingan masyarakat, termasuk kegiatan seni, budaya, dan keagamaan. Negara hadir untuk melindungi itu semua,” katanya.
Masinton kemudian mengajak semua pihak meninggalkan pola intimidasi dan politik ketakutan. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan serta memupuk kebersamaan demi membangun Tapanuli Tengah.
“Tidak boleh ada benih-benih intoleransi tumbuh di Tapanuli Tengah. Perbedaan adalah kekuatan kita,” Masinton menambahkan.(chm)
Load more