Di Museum Nasional Jakarta akan dipamerkan sejumlah peninggalan otentik Al-Qur'an dari sejumlah provinsi, salah satunya dari Sumut. Pameran tersebut berlangsung selama tiga bulan.
"Ada lima mushaf koleksi Museum Al-Qur'an Sumut yang turut serta ikut pameran. Nanti saya berencana berkomunikasi ke Museum Nasional untuk mengikutsertakan Mushaf Al-Qur'an Sumut juga ikut dipajang, sama seperti Mushaf Istiqlal era Presiden Soeharto dan Mushaf Al-Qur'an Pusaka Indonesia masanya Presiden Soekarno," sebutnya.
Pelukis Mushaf Juz Pertama, Ustaz Abdurrahman mengatakan ada 15 koleksi mushaf tua yang telah berusia 100 tahun. Koleksi ini, katanya, cukup mewakili setiap daerah yang ada di Sumut.
"Mushaf Al-Qur'an Sumut yang akan dibuat ini ditulis di atas kertas muqohhar, kertas dari serat kayu yang dilapisi putih telur agar kilat. Ini bertujuan agar terjaga keawetannya selama ratusan tahun lamanya," katanya.
Mushaf Al-Qur'an Sumut ditandai dengan pembubuhan titik di huruf "Ba" pada bacaan arab Bismillahirrahmanirrahim dan titik pada huruf "Dho" untuk untuk surat Al-Fatihah, yang dilakukan oleh Ketua Pembina Museum Al-Qur'an Sumut Sabrina dengan tulisan tangannya. (zul/nof)
Load more