Naiknya harga telur ayam ras tersebut sangat memprihatin masyarakat yang hendak membeli terutama para pedagang kaki lima yang menjual makanan dengan telur ayam.
“Kami penjual kasian sama pembelinya, apalagi sekarang carik duit susah mau apa apa susah, apalagi pedagang kaki lima kayak gorengan kasian sama orang itu,” ucapnya.
Selain itu juga, omset pendapatan dari jual telur menurun lantaran para pedagang memilih membeli sedikit telur dari biasanya sewaktu harga normal.
“Kami omset menurun, karena orang sikit beli, pedagang pun ngurangi belanjanya karena naiknya harga,”ucapnya.
Khairani pun tak memungkiri untuk menurunkan harga telur ayam ke pedagang mengingat dirinya harus menyesuaikan harga modal.
“Ngikuti pasaran tak mungkin jual murah, saat kami tanyak naik karena apa mereka (distributor) tidak menjawab cuma bilang harga naik dari sana saja,” kata Rani.
Rani berharap pemerintah ikut andil dalam naiknya harga telur. Sebab bila dibiarkan sejumlah pangan yang ada di Kota Medan akan ikut naik.
Load more