"Kalau formasi lingkaran ini setiap salat zuhur dan ashar saja. Kalau jumlah santri ada 1700-an sedangkan santri wati ada 1900-an dan mereka ini secara terpisah, kalau putra itu di masjid kemudian putri ada di gedung belakang tetap dengan formasi lingkaran sebagaimana biasanya,” ungkapnya.
Di Pesantren Ar Raudlatul Hasanah, tadarus berbentuk lingkaran ini sudah menjadi ciri khas tiap bulan Ramadhan. “Sudah lama, sudah ada 10 tahun lebih, hanya Ramadhan,” ujarnya.
Sepanjang bulan Ramadhan, para santri ini bisa mengkhatamkan Al-Qur'an berkali-kali. “Paling banyak itu, satu orang santri mampu mengkhatamkan Al qur'an dari 15 -20 kali dalam satu bulan Ramadhan,” ungkapnya.
Sebagai penyemangat, para santri yang banyak mengkhatamkan Al-Qur'an nantinya juga akan mendapatkan penghargaan.
"Siapa yang paling banyak mengkhatamkan Al-Qur'an, pengasuhan akan berikan reward," tutup ustadz Mar’an Sabuqi Siregar. (Ayr/Nof)
Load more