"Dia bilang SOP serta mekanismenya hanya pengambilan sampel darah, seperti cek gula darah dan cek golongan darah, hanya menusuk jarum ke tumit bayi untuk ambil sedikit darahnya, saya tanda tangan form persetujuan itu," kata Ibnu.
Ibnu menyebut pengambilan sampel darah dari tumit anaknya dilakukan pada Jumat (10/3/2023) sore. Dan ia akui tidak diberitahu telah dilakukan pengambilan sampel.
Alangkah terkejutnya Ibnu ketika melihat kaki bayinya sudah dibalut kain kasa setelah menjalani pengambilan sampel darah.
"Katanya program ini bisa dilakukan setelah 2x24 jam, atau setelah dua hari kelahiran paling cepat, dan paling lama lima hari setelah lahir. Tapi sekira waktu magrib, saya lihat kaki anak saya sudah dibalut kain kasa, dan suara si adek seperti habis menangis terus keasiktan,” kata Ibnu.
Hingga hari Sabtu (11/3/2023) keanehan terus terjadi. Bayi mereka diantar untuk diberikan ASI sedikit terlambat dari biasanya dan dijemput kembali lebih cepat. Sehingga ia semakin curiga dan sempat bertanya soal kaki anak yang dibalut. Bahkan kondisi bayi yang mulai habis suara akibat menangis berkepanjangan seperti menahan sakit.
Muncul rasa khawatir bercampur cemas dibenak Ibnu yang terus menahan rasa curiganya yang masih dijawab pihak perawat dengan berbagai dalih.
Setelah dicek, ternyata program yang ditawarkan pihak rumah sakit telah membuat telapak kaki bayi melepuh.
Ibnu sontak kaget bukan kepalang. Anaknya yang baru saja lahir langsung mengalami cedera fatal usai menjalani program yang ditawari perawat.
Load more