ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
tutup
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Konferensi pers kasus di Polrestabes Makassar
Sumber :
  • Wawan Setyawan

Viral Kanit PPA Makassar Diduga Minta Uang ke Pelaku Cabul Kini Diperiksa Propam

inisial Iptu HR diduga meminta uang Rp10 juta kepada pelaku pencabulan heboh di media sosial. Kini Kanit PPA dan seorang penyidik kini diperiksa Propam Polrestabes Makassar.
Jumat, 14 Maret 2025 - 20:43 WIB

Makassar, tvOnenews.com - Unggahan video pengakuan keluarga korban pencabulan yang menyebut Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar, inisial Iptu HR diduga meminta uang Rp10 juta kepada pelaku pencabulan heboh di media sosial. Kini Kanit PPA dan seorang penyidik kini diperiksa Propam Polrestabes Makassar.

 

Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana mengaku sudah mengambil sejumlah tindakan pasca beredarnya unggahan pengakuan keluarga korban pencabulan terkait permintaan uang Rp10 juta Kanit PPA Polrestabes Makassar kepada pelaku. Ia mengaku sudah meminta klarifikasi terhadap keluarga korban dan juga UPTD PPA Pemkot Makassar.

 

"Pertama, videonya sudah kami putar secara utuh antara pihak korban dan UPTD PPA juga kami panggil untuk melakukan klarifikasi. Kanit-nya sendiri juga sudah diperiksa termasuk penyidiknya," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Rabu (12/3).

Baca Juga

 

Arya mengatakan Kanit PPA dan penyidik kini sudah dalam penanganan Paminal Propam Polrestabes Makassar. Arya menegaskan akan ada sanksi jika Kanit PPA dan seorang penyidik terbukti melakukan pemerasan.

 

"Kita sudah lakukan pemeriksaan melalui Paminal Propam sudah turun. Kalau sampai terbukti, akan kita berikan sanksi," tegasnya.

 

Meski dalam pemeriksaan Paminal, Arya menyebut keduanya belum dilakukan penempatan khusus (patsus). Arya menegaskan Paminal Propam mendalami terkait berita viral tersebut.

 

"Kita lihat apakah berita itu benar atau salah, terus hasilnya apa, kenapa sampai melakukan itu, terus latar belakangnya apa sampai dengan kronologinya bagaimana. Itu nanti akan kita dalami, kalau misalnya terbukti benar polisinya melakukan tindakan negatif, kita akan berikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku," sebutnya.

 

Sementara terkait laporan kasus pencabulan, Arya mengaku masih dalam penyelidikan awal. Mantan Kapolres Depok Metro ini kasus dugaan kekerasan seksual tersebut penyidik masih mengumpulkan alat bukti.

 

"Kan itu ada informasi korban yang dicabuli. Setelah itu ada dilakukan pemeriksaan terhadap ibunya korban dan saksi-saksi. Jadi masih dalam taraf penyelidikan, belum masuk penyidikan sehingga alat buktinya pun masih dikumpulkan," kata dia.

 

Sebelumnya beredar unggahan video pengakuan keluarga korban kekerasan seksual anak di bawah umur saat berada di Kantor UPTD PPA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar. Narasi dalam unggahan tersebut, tante korban kekerasan seksual inisial L menolak upaya perdamaian dengan pelaku yang ditawarkan oleh Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar.

 

L mengungkapkan kronologi kejadian setelah pelaporan dan pemeriksaan kasus dugaan kekerasan seksual di Unit PPA Polrestabes Makassar. L mengungkapkan Kanit PPA menyampaikan untuk meminta uang kepada pelaku sebesar Rp10 juta.

 

"Pak Kanit PPA Polrestabes Makassar juga menyatakan setelah uang itu ada dari pelaku. Nanti diserahkan untuk korban Rp5 juta dan Rp5 juta lagi ke Kanit PPA Polrestabes Makassar," ujar L seperti tertulis dalam narasi unggahan di media sosial.

 

Tak hanya itu, L juga mengungkapkan upaya pengusiran pegawai UPTD PPA DP3A Makassar yang dilakukan oleh penyidik. Padahal, kata L, pegawai UPTD PPA DP3A Makassar tersebut untuk memberikan pendampingan kepada korban.

 

"Kami keluarga korban mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku diproses hukum yang berlaku, termasuk penyidik dan Kanit PPA Polrestabes Makassar," tambahannya. (wsn/frd)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Kolaborasi untuk Kemakmuran, Bukan Cari Bantuan

Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Kolaborasi untuk Kemakmuran, Bukan Cari Bantuan

Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia menginginkan kemitraan strategis dan kolaborasi sejati dengan negara-negara di dunia, bukan bantuan. 
Tidak Hadiri KTT G7 di SPIEF 2025, Presiden Prabowo Beberkan Alasannya

Tidak Hadiri KTT G7 di SPIEF 2025, Presiden Prabowo Beberkan Alasannya

Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan alasannya tidak menghadiri KTT G7 di Kanada pada tanggal 15—17 Juni 2025, kemudian memutuskan menghadiri SPIEF
Usai Polemik 4 Pulau Aceh dan Sumut, Kini Mencuat soal Sengketa 13 Pulau Trenggalek dan Tulungagung

Usai Polemik 4 Pulau Aceh dan Sumut, Kini Mencuat soal Sengketa 13 Pulau Trenggalek dan Tulungagung

Usai polemik 4 pulau antara Aceh dan Sumut. Kini mencuat soal polemik sengketa 13 pulau antara Trenggalek dan Tulungagung.
Bos KKB Cemburu Buta, 3 Warga Ditembak Mati karena Istri Ketiga Selingkuh dengan Anak Buah

Bos KKB Cemburu Buta, 3 Warga Ditembak Mati karena Istri Ketiga Selingkuh dengan Anak Buah

Tak terima hingga cemburu buta karena istri ketiga selingkuh dengan anak buah. Kini, Bos KKB Kalenak Murib tembak mati 3 warga sipil, hingga 4 warga
Mendagri sebut Edy Rahmayadi yang Usulkan Pemindahan 4 Pulau Aceh: di Tahun 2022

Mendagri sebut Edy Rahmayadi yang Usulkan Pemindahan 4 Pulau Aceh: di Tahun 2022

Baru-baru ini Mendagri Tito Karnavian menguak tabir baru soal polemik perseteruan administratif antara Provinsi Aceh dan Sumut terkait empat pulau
Terungkap, Sosok Pelaku Pencabulan Adik Habib Bahar, Kuasa Hukum Beberkan Kondisi Korban

Terungkap, Sosok Pelaku Pencabulan Adik Habib Bahar, Kuasa Hukum Beberkan Kondisi Korban

Baru-baru ini terungkap sosok pelaku pencabulan adik ulama besar Indonesia, Habib Bahar bin Smith, yang terjadi di kontrakannya, Pamulang, Tangsel.

Trending

Matikan Sinyal, Kapal Induk Amerika Serikat Masuk ke Perairan Indonesia, TNI AL Beberkan Kronologinya

Matikan Sinyal, Kapal Induk Amerika Serikat Masuk ke Perairan Indonesia, TNI AL Beberkan Kronologinya

Baru-baru ini mencuat soal kabar kapal induk Amerika Serikat masuk ke perairan Indonesia USS Nimitz. Sontak hal ini menuai reaksi public hingga membuat TNI AL
Persib Bandung dan Liga Indonesia All Stars Baru Kumpul Pekan Depan, Port FC Sudah Fokus Persiapan Piala Presiden 2025

Persib Bandung dan Liga Indonesia All Stars Baru Kumpul Pekan Depan, Port FC Sudah Fokus Persiapan Piala Presiden 2025

Port FC menerima pinangan Piala Presiden 2025 sebagai tim tamu dengan pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam sebagai pemainnya.
Terungkap, Penyebab Sebenarnya Khofifah Tak Penuhi Panggilan KPK soal Kasus Dugaan korupsi Danah Ibah Pokmas

Terungkap, Penyebab Sebenarnya Khofifah Tak Penuhi Panggilan KPK soal Kasus Dugaan korupsi Danah Ibah Pokmas

Terungkap, penyebab sebenaranya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tidak bisa memenuhi panggilan penyidik KPK terkait  kasus dugaan korupsi dana hibah
Media Ternama Qatar Ungkap Skandal Terbesar, Timnas Indonesia Kena Dampak Keputusan FIFA jika Iran Dicoret dari Piala Dunia 2026?

Media Ternama Qatar Ungkap Skandal Terbesar, Timnas Indonesia Kena Dampak Keputusan FIFA jika Iran Dicoret dari Piala Dunia 2026?

Timnas Indonesia bisa terkena dampak mengenai keputusan FIFA, lantaran Iran berpotensi dicoret dari Piala Dunia 2026 sebagaimana warta dari media Qatar.
Suporter Malaysia Berbondong-bondong Sindir Timnas Indonesia usai Diundang Turnamen Bareng Iran dan Uzbekistan

Suporter Malaysia Berbondong-bondong Sindir Timnas Indonesia usai Diundang Turnamen Bareng Iran dan Uzbekistan

Para suporter Malaysia berbondong-bondong menyindir Timnas Indonesia usai dapat undangan tampil di turnamen Asia Tengah bareng Iran dan Uzbekistan.
Israel dan Iran Dicoret FIFA seperti Rusia Buntut Perang? Timnas Indonesia Untung Besar di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 jika...

Israel dan Iran Dicoret FIFA seperti Rusia Buntut Perang? Timnas Indonesia Untung Besar di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 jika...

Jika Israel dan Iran dihukum FIFA seperti Rusia buntut perang, Timnas Indonesia bisa diuntungkan di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Terpopuler Timnas Indonesia: Resmi, AFC Berubah Pikiran Round 4 Kualifikasi Pildun 2026, Warga Meksiko Senang Indonesia ke Pildun daripada Jepang, Maman Abdurrahman Malah Direkrut Persija

Terpopuler Timnas Indonesia: Resmi, AFC Berubah Pikiran Round 4 Kualifikasi Pildun 2026, Warga Meksiko Senang Indonesia ke Pildun daripada Jepang, Maman Abdurrahman Malah Direkrut Persija

Top 3 artikel Timnas Indonesia paling banyak dibaca hari ini: Drama AFC soal tuan rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026, dukungan Meksiko, dan kembalinya Maman ke Persija
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT