Menjawab Tantangan Pengelolaan Sampah, Waste Station Diluncurkan di Yogyakarta
- Istimewa
Ditemui saat peluncuran Waste Station Rekosistem, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji mengapresiasi inisiatif Rekosistem dan AQUA dalam menghadirkan solusi berbasis ekonomi sirkular melalui pendirian Waste Station di Yogyakarta.
Menurutnya, kolaborasi multipihak seperti ini merupakan contoh nyata bagaimana sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat bersinergi menciptakan perubahan positif.
“Dengan adanya Waste Station, kita tidak hanya memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk memilah dan mendaur ulang sampah, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Bayu mengungkapkan, Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan pemerintah daerah, mitra, komunitas pegiat sampah, penyedia jasa pengelolaan sampah, Waste Management Specialist dan pengelola destinasi wisata melaksanakan pendampingan dalam bentuk; program pengurangan sampah, program pengelolaam sampah, hingga rutinitas aksi bersih sampah di sekitar destinasi wisata.
AQUA Ajak Pemangku Kepentingan Tur Ekonomi Sikular di Kota Yogyakarta. AQUA menyadari Yogyakarta sebagai salah satu destinasi utama wisata di Indonesia memiliki urgensi pengelolaan sampah.
Tidak berhenti pada kolaborasi dengan Rekosistem. Masih di kota dan hari yang sama, untuk menemukan solusi pengelolaan sampah multipihak, AQUA bersama Direktorat Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB) Kementerian Lingkungan Hidup melakukan kunjungan ke sejumlah mitra pengumpulan sampah kemasan AQUA.
Antara lain; Bank Sampah Induk, TPS Panggung Harjo dan pusat pengumpulan sampah kemasan Sentral Busa yang sudah mengumpulkan 1000 ton sampah kemasan plastik sejak 2020, dan kemudian dikirimkan ke pabrik daur ulang, diolah kembali. Sehingga melalui ekosistem ini setiap sampah kemasan AQUA menjadi bernilai kembali atau memiliki daur hidup baru.(chm)
Load more