Putus Mata Rantai Kemiskinan, Gubernur Khofifah Sebut Sekolah Rakyat Jadi Solusi
- tim tvone - tim tvone
Probolinggo, tvOnenews.com - Sekolah Rakyat (SR) disambut ceria siswa di Jawa Timur. Mereka datang membawa perlengkapan yang diperlukan untuk tinggal di asrama. Anak laki-laki juga melengkapi diri dengan sarung dan kopyah untuk beribadah. Di Jatim, Sekolah Rakyat dibuka di 12 titik.
Muhammad Riyan, siswa kelas 1 SMP di Kota Probolinggo mengaku sangat senang mengikuti pendidikan berasrama di Sekolah Rakyat Kota Probolinggo.
"Saya memiliki teman baru dan bisa bersekolah gratis. Kalau kangen orang tua kan bisa dikunjungi," kata Riyan ditemui di eks gedung Rusunawa PPI Mayangan Kota Probolinggo yang menjadi tempat sekolahnya.
Antusiasme menyambut hari pertama pengoperasian Sekolah Rakyat juga ditunjukkan wali murid bernama Sugiarti dan banyak wali murid lain di sejumlah kabupaten/kota di Jatim.
Sugiarti, rela berjalan kaki 3 kilometer untuk mengantar anaknya menempuh pendidilan di Sekolah Rakyat. Setiap hari Sugiarti hanyalah seorang ibu rumah tangga, sementara suaminya hanyalah buruh tani yang penghasilannya tak menentu. Mengetahui program Sekolah Rakyat ini, Sugiarti sangat bersyukur dan menyambutnya dengan antusiasme tinggi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa yakin Sekolah Rakyat yang merupakan implementasi gagasan Presiden Prabowo Subianto dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat ini berjalan efektif untuk memutus mata rantai kemiskinan.
"Pendidikan adalah jalan paling efektif dalam memutus rantai kemiskinan," kata Gubernur Khofifah.
Khofifah menambahkan, pelaksanaan pendidikan di Sekolah Rakyat ini juga difokuskan pada pembentukan karakter anak. Programnya dimonitor secara intensif melalui keberadaan wali asrama dan wali asuh.
"Dengan asrama, pembinaan karakter dan agama bisa lebih terarah,” tegas Khofifah.
Khofifah menambahkan penerapan SR ini sangat tergantung pada kesiapan ruang dan sarana pendukung, salah satunya kesiapan asrama. Karena itu, pelaksanaan Sekolah Rakyat di Jatim dibagi dalam tiga kloter. Kloter 1A yang dimulai Senin hari ini menampung 1183 siswa di seluruh Jawa Timur.
Hari pertama masuk sekolah SR ini juga disambut keceriaan orang tua siswa dan siswa yang bersiap masuk di berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Timur, seperti di Jombang, yang rela datang ke sekolah naik ambulans.
Load more