Awal Bulan Ramadan Harga Sembako dan Bumbu Dapur Naik Tajam, Warga Jombang Berharap Pemerintah Segera Bertindak
- Rohmadi
Jombang, tvOnenews.com - Masuk pada awal bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti sembako dan bumbu dapur kian menggerogoti daya beli masyarakat di Jombang.
Kenaikan yang signifikan ini telah membuat ibu-ibu rumah tangga di kota santri tampak geleng-geleng kepala, sambil berharap agar harga kembali normal sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.
Di Pasar Tradisional Citra Niaga Kabupaten Jombang, harga cabai rawit kini mencapai Rp90.000 per kilogram, naik drastis dari kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram hanya tiga hari sebelumnya.
Sementara itu, harga cabai merah pun naik dari Rp40.000 menjadi Rp50.000 per kilogram. Dampaknya, sebagian pembeli beralih memilih cabai rusak yang dibanderol hanya Rp35.000 per kilogram.
Selain cabai, kenaikan harga bahan kebutuhan lainnya turut dirasakan. Harga telur ayam sempat naik dari Rp27.000 menjadi Rp28.000 per butir. Meskipun harga minyak goreng tetap stabil di Rp28.000 per liter, ketersediaannya mulai sulit didapat karena terlambatnya pengiriman, sehingga stok pun semakin langka.
Tak ketinggalan, harga beras jenis medium melonjak dari Rp13.000 menjadi Rp13.500 per kilogram, sedangkan beras premium naik dari Rp13.800 menjadi Rp14.300 per kilogram.
"Kenaikan harga sembako yang cukup signifikan membuat daya beli masyarakat menurun, apalagi menjelang lebaran. Kami khawatir harga akan semakin melambung dan berdampak pada omset penjualan," ujar Heri, seorang pedagang sembako di pasar Citra Niaga, Sabtu (1/3).
Sementara itu, Nur Diana, salah satu pembeli di pasar, mengungkapkan kekhawatiran dan keluh kesahnya saat harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Kenaikan harga kebutuhan pokok ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, yang semakin merasa terbebani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga berharap agar pihak berwenang segera melakukan intervensi, sehingga harga-harga tersebut bisa kembali normal seperti hari-hari sebelumnya.
“Harga beras mahal. Jadi mengurangi pembelian hari ini. Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga sebelum hari raya Idul Fitri tiba," katanya. (roi/far)
Load more