Gresik, tvOnenews.com - 342 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ditemukan di wilayah Gresik. Mengetahui kejadian itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik bergerak cepat untuk menangani penyebaran PMK agar bisa segera dikendalikan
Langkah preventif pasca ditemukannya sebanyak 342 kasus tersebut berupa penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah pasar hewan dan kandang sapi. Kegiatan ini guna meminimalkan risiko terjadinya penularan
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat semprot disinfektan otomatis atau secara manual dengan titik fokus di pasar hewan Surojenggolo, Desa Kedungpring, dan pasar hewan Balongpanggang, serta kandang sapi di wilayah Balongpanggang
Aksi pencegahan PMK itu dipimpin Kepala BPBD Gresik, Sukardi, bersama Camat Balongpanggang, Suryo Wibowo, Kepala UPT Puskeswan Balongpanggang, drh. Apriliwiyani Niken Hastuti, serta pengelola pasar hewan setempat.
“Kegiatan ini merupakan langkah antisipasi agar wabah PMK tidak meluas,” kata Sukardi, Jumat (17/1).
"Di Balongpanggang sendiri, terdapat 55 kasus PMK, dimana 2 ekor sapi mati, 47 sembuh, dan 6 lainnya masih dalam perawatan, " terangnya
Sementara Kepala UPT Puskeswan Balongpanggang, drh. Apriliwiyani Niken Hastuti, menambahkan jika giat penyemprotan disinfektan merupakan upaya pencegahan dini untuk menghentikan penyebaran PMK.
“Kami mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang agar tetap higienis dan tidak panik. Saat ini, wabah PMK di Gresik masih dalam tahap terkendali,” tuturnya.
Saat ini, BPBD Gresik terus bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan serta pemerintah kecamatan untuk memantau situasi secara berkala. Edukasi kepada peternak juga dilakukan guna memastikan pemahaman peternak terhadap langkah-langkah pencegahan.
"Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan wabah PMK dapat ditekan sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan pada sektor peternakan di Kabupaten Gresik," pungkasnya. (mhb/hen)
Load more