Meski telah dibantu dengan water bombing, namun tim darat tetap diperbantukan untuk fokus dalam pembuatan sekat bakar, agar api nantinya tidak masuk ke wilayah hutan produksi.
“Kita tetap melakukan upaya penanganan dengan mengirimkan pasukan darat, dan hari ini sekitar 200 orang yang kita naikkan ke atas untuk mengupayakan pemadaman juga memaksimalkan perbaikan ilaran serta menjaga api yang sudah padam, takutnya nanti ada angin kencang timbul api lagi,” imbuhnya.
Jadi jika dilihat dari bawah ada titik-titik asap itu adalah api yang sudah padam dan sudah ada personil dan relawan yang menjaga lokasi tersebut. Sejauh ini belum ada laporan adanya titik api baru.
“Sejauh ini belum ada laporan adanya titik api baru di wilayah Ngawi, selain dua titik api yang ada di Campurejo dan Wukir Bayi,” tutup Didik.
Sesuai dengan status tanggap darurat, upaya pemadaman ini akan berlangsung selama 14 hari, namun itu bisa lebih cepat bahkan diperpanjang, tergantung situasi dan kondisi di lapangan. (men/gol)
Load more