Madiun, tvOnenews.com - Nasib malang dialami oleh Maura Dwy Syabila (9 bulan), balita berjenis kelamin perempuan, anak kedua dari pasangan Rudianto (38) dengan Lasinem (30) warga Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun yang menderita penyakit langka sejak lahir yaitu Atresia Bilier.
Atresia Bilier adalah kondisi dimana terdapat gangguan aliran cairan empedu. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat menuju usus dan terakumulasi di dalam hati, sehingga menimbulkan kerusakan hati (sirosis). Kelainan ini merupakan salah satu penyakit yang jarang terjadi, dan khas terjadi pada bayi yang baru lahir.
Menurut ibunya Lasinem, Maura sempat menjalani rawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soetomo Surabaya pada awal bulan Februari 2023 lalu dengan biaya BPJS kesehatan.
“Ketahuan sakitnya itu sejak umur 3 bulan, sudah dilakukan perawatan di RSUD Caruban terus dirujuk ke RSUP dr Soetomo Surabaya,” kata Lasinem di rumahnya, Sabtu (3/6).
Dari hasil diagnosa dokter di RSUP dr Soetomo Surabaya, bayi malang tersebut menderita penyakit Atresia Bilier dan harus dilakukan operasi di salah satu rumah sakit di jakarta. Karena belum memiliki dana, Maura akhirnya dibawa pulang dengan rawat jalan non medis.
“Karena jauh di Surabaya, kerjaan cuman tani aja, jadi gak ada dana lagi, makanya saya minta dibawa pulang dulu rawat jalan, nanti kalau sudah ada dana mau dibawa ke RSUD Caruban lagi yang dekat,” imbuhnya.
Hampir setiap hari, sejak Maura dibawa pulang hanya bisa menangis dan merengek menahan sakit. Namun karena kondisi ekonomi kedua orang tua balita pun secara bergantian, berusaha menenangkan anaknya dengan cara ditaruh di kereta dorong bayi, untuk diajak berjalan-jalan di dalam rumahnya.
Load more