Di akhir, Khofifah menyebut bahwa tugas pemerintah saat ini menjaga harmoni antara kehidupan beragama dan menata negara dengan dukungan dari banyak pihak bersama TNI-Polri, perguruan tinggi, pondok pesantren dan lembaga lembaga lain serta kekuatan persatuan dan persaudaraan masyarakat.
"Mudah mudahan Allah SWT menjadikan Indonesia, Jawa Timur dan Mojokerto memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat, aman, tenang, tentram dan damai. Semoga ridho dan barakah Allah bersama kita semua. Amin," harapnya.
Sementara itu, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, peringatan Nuzulul Quran yang telah memasuki separuh ibadah di Bulan Suci Ramadahan ini diharapkan menjadi penyemangat dalam beribadah. Serta, seluruh umat muslim di Mojokerto bisa dipertemukan malam lailatul qodar.
Ditambahkan, malam Tabligh Akbar Peringatan Nuzulul Quran ini sengaja menghadirkan banyak orang untuk dapat mengungkit perekonomian di Kota Mojokerto. Terutama para pelaku UMKM dan PKL yang juga turut berperan dalam menggerakkan ekonomi di Mojokerto ini.
"Kami menyampaikan bahwa tahun ini Kota Mojokerto banyak kegiatan yang menghadirkan masyarakat dengan tujuan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena, Perdagangan dan jasa khususnya sektor UMKM yang berkontribusi menggerakkan sektor ekonomi di Kota Mojokerto," tegasnya.
Dalam tausyiahnya, KH. Imam Chambali mengatakan, bahwa Al Quran menjadi mauidoh atau tuntunan yang harus dijadikan panutan bagi setiap muslim yang beriman. Maka, menjadi santri harus bisa mengaji dan membaca Al Qur'an sehingga bisa menjadi kebanggan orang tua, agama dan lingkungan.
"Rata-rata orang tua ingin anaknya bisa mengaji dan mendoakan kedua orang tuanya. Terbukti, anak yang tidak bisa mengaji dan membaca Al Quran akan menyulitkan orang tua. Sementara, hal yang bisa menyebabkan seseorang hidup selamat yakni salah satunya dengan mengaji," tutupnya. (hfn/hen)
Load more