Khofifah mengisahkan, dalam mengawali kegiatan Safari Ramadhan di Kab.Gresik, Khofifah berkunjung ke Masjid Jami Gresik yang menyimpan sejarah, dimana masjid ini dibangun oleh seorang ulama dan saudagar perempuan yang sangat disegani yakni Nyai Ageng Pinatih.
Bahkan, Nyai Ageng Pinatih ini memiliki Kapal di zamannya sehingga Majapahit menjadikannya Kepala Syahbandar selain menjadi saudagar. Di sisi lain, Nyai Ageng Pinatih juga menimba ilmu di Sunan Ampel dan Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Giri Gresik.
"Artinya, sosok Nyai Ageng Pinatih ini yang menjadi saudagar namun juga pandai dalam ilmu agamanya menjadi inspirasi bagi masyarakat di Bumi Majapahit. Semoga masyarakat Kota Mojokerto ini bisa menjadi saudagar yang kaya juga bisa nyantri memperdalam ilmu agama," ungkapnya
Selanjutnya, kegiatan Safari Ramadhan dilakukan di Kab. Tuban dimana Masjid Agung Tuban yang pintu belakangnya tersambung dengan Makam Sunan Bonang. Masjid Agung Tuban didirikan pada tahun 1411 yang memiliki kubah pertama dan menjadi refrensi masjid berkubah dibanyak tempat saat ini.
Menariknya, keberadaan Masjid Jami' di Gresik dan Masjid Agung di Tuban masuk pada kejayaan Kerajaan Brawijaya III, dimana dibanyak referensi menarasikan merupakan kerajaan Hindu akan tetapi dengan penuh moderasi dari Raja Brawijaya para adipati boleh mendirikan masjid dan syiar islam diberi ruang.
"Ini artinya umat Islam diberikan kesempatan untuk beribadah dan mendirikan masjid. Kerukunan hidup disini juga dibangun dan diajarkan," urainya.
Sementara itu, saat berada di Ponorogo Khofifah berkesempatan, melaksanakan jamaah shalat tarawih di Masjid Jami’ Tegalsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Disinilah jejak salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-18 oleh Kyai Ageng Muhammad Besari. Dalam banyak referensi, Kyai Ageng Muhammad Besari memiliki silsilah keturunan dari Majapahit serta Guru dari Pangeran Diponegoro serta HOS Cokro Aminoto.
Load more