Berawal dari satu kelompok usaha batik Sriekandi Patra, kini kelompok dan kegiatan usaha difabel telah berkembang dan mereplikasi ke dua kelompok baru, di antaranya kegiatan produksi jahit oleh kelompok Kresna Patra, dan kegiatan jasa antar tabung Bright Gas oleh Komunitas Difabel Ampel.
“Semula, program kami hanya diikuti oleh 15 orang penyandang disabilitas. Kini, jumlahnya bertambah menjadi 130 orang yang tergabung ke dalam 3 kelompok usaha tersebut. Di luar kelompok tersebut, sedikitnya 350 penyandang disabilitas di Boyolali juga telah kami latih dan memiliki keterampilan menjahit, membatik, maupun mengantar tabung Bright Gas,” ucapnya. (ags/ard).
Load more