Meninggal Usai Dijemput Oknum Polisi, Keluarga Korban Lapor dan Beberkan Kronologinya ke Polda Jateng
- Tim tvOne - Didiet Cordiaz
Korban sempat bertanggungjawab dengan membawa korban ke klinik terdekat. Namun, karena tidak punya uang, korban meninggalkan identitasnya. Setelah kejadian itu, korban pulang ke Semarang.
"Korban ketakutan karena mobil rental juga kemudian dia ke Jakarta nyari duit ke Jakarta selama dua bulan tapi karena tidak ada hasil pulang kembali ke Semarang," terangnya.
Selama satu minggu di Semarang, korban lalu dijemput oleh orang diduga anggota dari satlantas polrestabes Yogyakarta. Mereka mendatangi rumah korban mengendarai mobil, tiga anggota turun menanyakan kepada istri korban soal keberadaan korban.
Tanpa curiga Istri korban memanggil korban karena mengira tiga orang itu adalah teman korban. Korban lalu keluar menemui anggota tersebut.
"Korban dibawa tanpa surat penangkapan surat tugas, dan tanpa surat apapun," bebernya.
Antoni melanjutkan, dua jam selepas dijemput, ketua RT mendapatkan rumah korban untuk memberitahukan bahwa korban berada di RS Permata Medika Ngaliyan. Pengakuan korban, dia sempat dipukuli di kepala, perut, dan dada.
"Korban dirawat di ICU selama 3 hari, kemudian ruang perawatan 3 hari. Di rumah 2 hari hingga akhirnya korban meninggal dunia," paparnya.
Dia mengungkapkan, sebelum meninggal dunia korban sempat menyatakan tidak terima atas kejadian yang menimpanya. Korban pun meminta keadilan karena diduga dihajar dan dipukuli oleh aparat kepolisian.
"Sebelum meninggal, korban meminta kasus ini diproses. Kami akui sempat ada mediasi tapi gagal," imbuhnya. (dcz/dan)
Load more