ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Puluhan Sapi di Rembang Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, 4 Ekor Sapi Mati

Kasus sapi mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Selasa, 7 Januari 2025 - 21:31 WIB
Peternakan sapi di Rembang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Rembang, tvOnenews.com - Kasus sapi mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Terhitung dari akhir bulan Desember 2024 hingga awal Januari 2025, sudah ada laporan 37 kasus sapi terpapar PMK, 4 ekor diantaranya mati.

Di Kabupaten Rembang, kasus penularan penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak sapi ini sudah merebak di 15 Desa. 

"Kita sudah mengupdate perkembappngan PMK di Rembang per hari ini sudah ada 37 sapi kasus PMK dan 4 kasus kematian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto, Selasa (7/1/2025). 

"Dari keseluruhan kasus tadi, tersebar di 9 sampai 10 kecamatan, tapi dengan angka yang masih sangat kecil. Sebaran tertingi di daerah Sarang dan Kragan, beberapa kecamatan lain satu sampai dua kasus," lanjut dia. 

Agus Iwan meminta masyarakat jangan panik, karena kondisi sekarang tidak separah wabah PMK pada tahun 2022 lalu. Meski demikian, para pemilik ternak dihimbau harus tetap waspada.

“Peternak perlu waspada, tapi situasi secara umum di tengah masyarakat relatif tenang, tidak terlalu panik seperti waktu-waktu sebelumnya,” ujarnya. 

Untuk mencegah penyebaran PMK, Dintanpan Rembang melakukan sejumlah langkah, diantaranya memperketat lalu lintas di pasar hewan, membentuk tim reaksi cepat untuk penanganan dan koordinasi dengan instansi lain, guna meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kami sudah membentuk tim untuk reaksi cepat dibawah koordinasi teman teman dokter hewan, melibatkan seluruh teman teman lapangan kemudian secara administrasi akan di back up penuh bidang peternakan," ucapnya. 

"Kita analisa bersama dengan dinas dan instansi terkait mengenai kebijakan terkait pasar hewan. Karena di sejumlah kabupaten sudah mengumumkan penutupan lalu lintas hewan. Sehingga kami akan mencermati kondisi ini agar terkendali," imbuh dia. 

Sementara itu, seorang peternak di Rembang, Ngatono, mengatakan dirinya sudah berpengalaman menangani pmk.

Tiga sapinya yang sempat terinfeksi kini telah sembuh setelah perawatan intensif dan isolasi.

"Saya sudah pernah ada pengalaman ya saya beri pengobatan sendiri, obat obatan hewan ternak dan vitamin yang bagus. Ini di tempat saya ada 4 yang kena, tapi sekarang sudah sembuh. Ada yang satu minggu, sepuluh hari. Saya pisahkan dengan sapi yang lain agar tidak menular," katanya. 

Penyakit mulut dan kuku disebabkan virus dan bisa menyebar dengan cepat. Gejala umum, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, mulut berbusa dan kaki pincang akibat luka.

Kalau daya tahan ternak bisa ditingkatkan, biasanya penyakit pmk akan teratasi. penyakit ini juga tidak menular ke manusia. (arm/buz) 

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT