BMKG : Peyebab Angin Kencang di Jawa Barat Akibat Siklon Tropis Taliah, Picu Berdampak Pada Kesehatan
- tvOnenews.com - Ilham Ariyansyah
Bandung, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung beberkan penyebab adanya fenomena angin kencang yang saat ini dirasakan di wilayah Jawa Barat.
Staf Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Yuni Yulianti menjelaskan bahwa kecepatan angin di wilayah Jawa Barat tercatat antara 5 hingga 60 km/jam, dengan kecepatan tertinggi di sekitar perairan Selatan Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Sementara itu, kecepatan angin di pusat siklon tropis Taliah sendiri mencapai lebih dari 70 km/jam
Kondisi ini dipastikan dampak dari adanya siklon tropis Taliah yang tumbuh di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah. Meskipun siklon tersebut kini bergerak menjauhi perairan Indonesia, dampaknya masih terasa, terutama berupa peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang di perairan Selatan Jawa Barat.
Angin kencang ini kata dia, bukan hanya dirasaka berada di daratan saja. Melainkan juga berdampak terhadap ketinggian gelombang di perairan selatan pulau Jawa.
"Peningkatan kecepatan angin ini juga berdampak pada ketinggian gelombang di perairan Selatan Jawa Barat, yang mencapai 2 hingga 3,5 meter. Masyarakat yang beraktivitas di wilayah tersebut dihimbau untuk berhati-hati dan selalu memantau informasi terbaru dari BMKG, Badan SAR setempat, dan BPBD,"kata Yuni melalui keterangan resmi, Kamis (06/02/2025).
Yuni juga menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan angin yang cukup signifikan telah terjadi di wilayah Bandung Raya.
Kecepatan angin di Bandung tercatat antara 5 hingga 22 km/jam dalam tiga hari terakhir. Cuaca di Bandung didominasi oleh awan dan hujan ringan, dengan potensi hujan lebih sering terjadi pada pagi atau dini hari.
Yuni juga menjelaskan bahwa cuaca saat ini cenderung lebih dingin, dengan suhu maksimum hanya mencapai 27 hingga 29 derajat Celsius. Hal ini disebabkan oleh tutupan awan yang rapat dan minimnya proses konveksi di siang hari.
"Cuaca seperti ini berpotensi memengaruhi kesehatan, seperti batuk, pilek, dan flu. Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui media sosial resmi atau website BMKG," pungkas Yuni.
Load more