Bandung, tvOnenews.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Ummi Wahyuni mengatakan, ada 30 orang petugas Pemilu 2024 di Jawa Barat yang meninggal dunia setelah melakukan tugas pemilu.
“Terdapat dari kami dari tanggal 14 sampai tanggal 21 Februari, itu (yang meninggal dunia) ada 30 orang,” katanya saat ditemui di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (23/02).
Data tersebut yang dihitung dari tanggal 14 Februari sampai 21 Februari yang meninggal dunia mencapai 30 orang.
Dengan rincian anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) 16 orang, PAM TPS 12 orang dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) 2 orang.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan melayat ke rumah duka Ketua KPPS Nomor 70 Kelurahan Rawabadak Utara Iyos Rusli di Jakarta Utara, Kamis (15/2/2024). (antara)
Lebih lanjut Ummi Wahyuni menjelaskan, petugas pemilu di Jabar yang meninggal memiliki riwayat penyakit bawaan.
Menurutnya para petugas tersebut karena semangat dalam menjalankan tugas sehingga lupa pada kondisi kesehatannya.
“Hampir semua rata-rata penyakit bawaan ya karena memang mungkin semangat ketika menjadi penyelenggara sampai sampai lupa terhadap sakitnya tapi overall itu memang penyakit bawaan,” jelasnya.
Di samping itu, KPU Jabar telah melakukan upaya pencegahan agar tidak adanya korban pasca pemilu 2024.
Bahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten maupun Kota dalam upaya pencegahan.
“Kita lakukan preventifnya kita juga kerja sama dengan dinas Kesehatan baik itu provinsi dan 27 kabupaten kota untuk menstandby tenaga medis untuk setiap desa bahkan ada beberapa yang satu TPS satu tenaga medis, itu megang cuman dua sampai tiga TPS,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata ummi, kasus tersebut tidak seharusnya terjadi. Mengingat, pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi.
“Untuk kelelahan ada multivitamin yang sudah kita siapkan ada beberapa perangkat pekerjaan yang memudahkan teman-teman KPPS tapi memang pada realitanya ada 30 orang di Jawa Barat yang meninggal tapi ini sangat berkurang dibandingkan di tahun 2019," katanya. (iah/muu)
Load more