Ramai-ramai Turun ke Jalan, Gabungan Perempuan Muslim dan Kristen di Tual Suarakan Pesan Damai
- tim tvone/Christ Belseran
Tual, tvOnenews.com - Sebuah kain putih dengan panjang kurang lebih sepuluh puluh meter dibentangkan dan melilit perempuan peserta pawai damai, di Tual. Lebih dari seratusan perempuan berjalan memegang kain putih panjang sambil mengurung langkah mengikuti rombongan pawai.
Suara lagu mengiringi Langkah perempuan ini mengitari jalan-jalan protokol di Kota Tual, Jumat (3/2/2023). Selain itu juga puluhan pamflet dan spanduk bertuliskan perdamaian juga diarak bersama rombongan pawai.
Sambil melangkah para perempuan ini menyanyikan lagu berjudul “Gandong” dan lagu adat asal Kei. Lagu-lagu ini mengisahkan hubungan persaudaraan menjadi penginkat rasa orang Maluku khususnya orang Kei (Nuhu Evav), yang terikat satu dengan Lain.
Ini merupakan rasa kepedulian untuk hidup damai ini pun di tunjukan dengan melakukan aksi long march atau pawai keliling di sepanjang ruas jalan di kawasan Kota Tual dengan menggunakan kain putih atau kain gandong.
Kain putih ini adalah simbol ikatan persaudaraan orang basudara (persaudaraan) di Kei dan Maluku pada umumnya.
Arak-arakan pawai dari ratusan kaum perempuan Kei ini memadati ruas jalan protokol di kota tual. Mereka turun ke jalan dan berteriak menyuarakan damai.
Ratusan perempuan Kei yang tergabung dalam komunitas perempuan tual cinta damai, turun jalan untuk menyuarakan pesan damai.
Perempuan yang terdiri dari tiga komunitas agama muslim, kristen dan katolik ini turun ke jalan untuk menyuarakan perdamaian pasca bentrokan antara kedua kelompok di tual.
Sambil longmarch, ratusan perempuan ini juga menyampaikan pesan-pesan damai untuk mengakhiri dan jangan lagi ada bentrok.
"Nuhu Kilkilun, Nuhu Evav enhov ni Adat, Nuhu Evav enhov ni Tom Tad, Nuhu mol ler i
SIAN, ler i lar endit su ntub tanat Evav Utin
did dadad
Tabe hormat ve Yamab kwas Evav,
Tabe hormat ve Yamab Rat Aknas Ur Siw.
lorlim hov lorlabay
Naa bir wai dok nain
Salam Ain Ni Ain,"
Para perempuan ini tergabung dari berbagai komunitas agama di kota tual ini berharap tidak ada lagi terjadinya konflik di kota Tual dan bersama-sama untuk merawat perdamaian sebagai orang basudara di kota Tual.
Load more