Ramai-ramai Turun ke Jalan, Gabungan Perempuan Muslim dan Kristen di Tual Suarakan Pesan Damai
- tim tvone/Christ Belseran
Pesan damai oleh perempuan Kei di Tual ini sebagai bentuk peringatan mereka kepada kaum lelaki di kepulauan Kei akan pentingnya hidup orang basudara atau ikatan persaudaran, Ain ni Ain dan menjaga hubungan toleransi antar umat beragama suku di tual kepulauan Kei.
“Jika lelaki Kei akan mati karena batas tanah dan saudara perempuan maka, untuk menjadi air perempuan Kei meminta agar para laki-laki untuk menurunkan ego,” ungkap Lestari, salah perempuan asal Kei saat aksi pawai.
Video pesan damai yang diungkapkan Lestari pun beredar di media sosial dan diabadikan oleh pemilik akun facebook atas nama Buyung dan kemudian disebarkan oleh Putra Sileuw Rizky.
Saat melakukan longmars, para perempuan Kei ini pun meminta agar para kaum lelaki agar menghentikan pertikaian yang terjadi. Kaum wanita dari berbagai agama ini pun menegaskan bahwa damai itu indah.
Melintasi jalan umum dan jalan utama, para wanita ini pun mengajak semua perempuan Kei di Kota Tual untuk bergabung dalam aksi damai tersebut, sebagai bagian dari kekuatan untuk memperlihatkan ke kaum laki -laki yang bertikai bahwa kaum perempuan yang disayangi tidak menginginkan perkelahian, pertumpahan dara, tidak menginginkan permusuhan, tidak ingin menggunakan anak panah untuk menyakiti.
"Damai itu indah, jika kau laki - laki mati hanya untuk batas tanah dan saudara perempuan, maka sebagai kaum perempuan kami meminta untuk hentikan konflik ini, kami tidak ingin hidup tertekan di tanah kami sendiri, mari rebut kembali Tanah Key untuk kembali ke suasana damai sesuai budaya orang Kei," ungkap Lestari.
Aksi long march atau pawai keliling oleh ratusan gabungan perempuan Nuhu Evav di Tual, mendapat berbagai tanggapan positif. Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termasuk Kepolisian.
Merespons aksi perempuan Kei terkait konflik di Kota Tual, Maluku Tenggara, Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan secara spontan itu.
Kapolda mengaku, langkah dan perjuangan para perempuan dalam mewujudkan damai di Tanah Kei ini patut diacungi jempol dan harus dijadikan sebagai role model perdamaian di Indonesia, khususnya di Maluku.
Load more