Saat memasuki Simpang Damai, rombongan mobil Bupati Yapan meminta jalan kepada truk-truk angkutan CPO tersebut. Empat truk memberi jalan dengan sedikit menepi, namun truk terakhir yang dikemudikan Andri Rahman tetap melaju seperti awalnya menggunakan seluruh badan jalan.
Sopir mobil Bupati Yapan melambaikan tangan ke pengemudi truk CPO sebagai tanda minta jalan, selain juga karena di belakang rombongan ada mobil ambulans.
Kemudian mobil bupati tetap berusaha mendahului. Saat itu juga dari arah berlawanan muncul sebuah bus.
"Pas mau masuk (Jembatan) Kinong ada bus dari depan, lalu si Daniel (ajudan) melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan, sementara bus sudah berhenti. Tapi, begitu kami mau masuk menyalip, dihajarnya lagi. Hampir digulung (ditabrak) dia," kata Yapan.
Maksud Yapan mengatakan "dihajarnya" adalah truk CPO tidak mengurangi kecepatan dan tetap di jalurnya sehingga membuat mobil yang dinaiki Bupati Yapan keluar jalur dan berhenti. Truk CPO yang dikemudikan Andri Rahman juga berhenti.
Lalu ajudan serta Bupati Yapan ikut turun ingin menegur sopir truk CPO. Tetapi, saat ditegur, menurut Yapan, sopir truk CPO malah juga marah-marah.
Ajudan bupati emosi dan meminta sopir truk CPO turun dari kendaraannya hingga kemudian terjadilah penganiayaan tersebut.
Load more