Agam, tvOnenews.com - Proses pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Sumatera Barat terus berlangsung. Di Kabupaten agam, akses menuju Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, mulai pulih setelah Jembatan bailey dibangun dan dioperasikan sejak 19 Desember 2025.
Jembatan Bailey yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum tersebut memiliki panjang sekitar 24 meter dengan kapasitas beban maksimal delapan ton.
Jembatan ini diberlakukan sistem buka-tutup dua arah tanpa pembatasan jam operasional dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, termasuk truk pengangkut logistik.
Keberadaan jembatan tersebut mengakhiri keterisolasian warga Nagari Matua Hilia yang sempat terputus selama sekitar 10 hingga 15 hari akibat rusaknya badan jalan pascabanjir bandang dan longsor yang terjadi pada 25 November 2025.
Kepala Satuan Tugas Nagari Matua Hilia, Rayon, mengatakan bencana tidak menimbulkan korban jiwa, namun berdampak besar terhadap infrastruktur dan sektor pertanian warga.
Sawah dan ladang warga mengalami kerusakan parah, bahkan sejumlah lahan pertanian terdampak longsor hingga tidak dapat lagi digarap.
Selama masa terisolasi, kebutuhan logistik warga tetap terpenuhi melalui bantuan pemerintah, perantau, dan komunitas relawan. Namun, warga sempat mengalami pemadaman listrik dan terputusnya jaringan internet selama belasan hari.
Nagari Matua Hilia merupakan jalur lintas strategis yang menghubungkan Lubuk Basung, Pariaman, Maninjau, hingga Palembayan. Terputusnya akses jalan sempat menyebabkan aktivitas ekonomi masyarakat terhenti total.
Warga berharap pemerintah, khususnya pemerintah pusat, memberi perhatian serius terhadap pemulihan sektor pertanian. Perbaikan irigasi dan lahan persawahan dinilai menjadi kunci pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana.
Pemerintah daerah terus melakukan pendataan dan penanganan lanjutan guna mempercepat pemulihan infrastruktur serta mendukung keberlanjutan kehidupan warga terdampak bencana di Kabupaten Agam.