New york, tvOnenews.com - Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan operasi militernya di Gaza hingga seluruh sandera dikembalikan dan Hamas benar-benar disingkirkan.
Pernyataan itu disampaikan menjelang berlangsungnya Ktt dunia di New York, Senin (22/9/2025), di mana Prancis secara resmi mengakui negara Palestina.
Langkah Prancis ini menyusul keputusan Inggris, Kanada, dan Australia yang sehari sebelumnya juga mengumumkan pengakuan terhadap Palestina.
Namun, kebijakan tersebut langsung menuai kecaman keras dari Israel.
Pemerintah Israel menilai pengakuan sepihak itu justru merusak peluang perdamaian, khususnya di Gaza.
Israel dan Amerika Serikat bahkan memboikot pertemuan tersebut. Danon menegaskan, isu kenegaraan Palestina seharusnya diselesaikan lewat negosiasi langsung antara Israel dan Palestina.
Ia juga menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan membahas langkah balasan begitu kembali ke Israel.
Konflik berkepanjangan ini semakin menenggelamkan solusi dua negara yang pernah dipelopori melalui Perjanjian Oslo 1993, namun nyaris mati sejak negosiasi terakhir pada 2014.
Sementara itu, sejumlah negara menilai bahwa solusi dua negara harus segera diperjuangkan agar tidak benar-benar hilang.
Di sisi lain, Danon membuka peluang negosiasi terkait gencatan senjata, namun kembali menegaskan syarat Israel: Hamas harus dimusnahkan.
Ia juga menyinggung kondisi para sandera yang masih ditahan Hamas.
Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk seiring perang yang belum mereda, sementara di Tepi Barat kekerasan pemukim Israel juga kian meningkat.