Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah kasus keracunan massal akibat makanan program Makan Bergizi Gratis ( Mbg) di beberapa daerah memicu kekhawatiran publik.
Kepala Badan gizi nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan pihaknya tengah memperkuat sistem pengawasan, mulai dari kualitas bahan baku hingga distribusi makanan ke sekolah.
BGN berencana melengkapi seluruh Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) dengan fasilitas uji laboratorium sebelum menu didistribusikan ke siswa. Saat ini, uji lab baru tersedia di beberapa lokasi seperti SPPG binaan di PORI.
Menurut Dadan, kendala utama dapur MBG adalah masa adaptasi.
Dadan juga menepis tudingan adanya ribuan dapur fiktif. Menurutnya, sekitar 5.000 mitra sempat dikembalikan ke tahap pengajuan karena tidak aktif membangun fasilitas dalam jangka waktu 20 hari.
Ia juga menanggapi isu konflik kepentingan. Dadan memastikan proses pendaftaran mitra dilakukan transparan melalui portal resmi BGN, tanpa melihat latar belakang pemohon.
BGN berharap perbaikan teknis dan pengawasan ini dapat mengembalikan kepercayaan orang tua murid.