Jakarta, tvOnenews.com - Penunjukan Angga Raka sebagai Kepala Badan komunikasi pemerintah (BKP) dinilai sebagai langkah strategis Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat jalur komunikasi antara pemerintah dan publik.
Langkah ini juga disebut sebagai bentuk evaluasi atas pola komunikasi sebelumnya yang dianggap kurang efektif.
Pengamat menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin menilai ke belakang, namun ia melihat optimisme dari arah baru yang diambil Presiden.
Menurutnya, kehadiran BKP merupakan transformasi dari Kantor Komunikasi Presiden (PCO) yang sebelumnya hanya berfokus menyampaikan pikiran, gagasan, serta program strategis Presiden.
Dengan perluasan peran ini, komunikasi pemerintah akan menjangkau lebih luas, baik ke publik maupun internal kementerian.
Menurutnya, tantangan komunikasi pemerintah di era digital terutama di ruang media sosial kerap terfragmentasi dalam ceruk-ceruk berbeda yang tidak saling bertemu, sehingga pesan pemerintah tidak sampai secara merata.
Hal ini membuat isu yang bersifat “noise” lebih dominan dibandingkan substansi kerja pemerintah.
Ia mencontohkan praktik di Singapura, di mana warganet yang menyebarkan informasi keliru didorong untuk melakukan klarifikasi sendiri, bukan sekadar menghadapi penindakan hukum.
Model ini dianggap lebih mendidik masyarakat dan membangun kedewasaan dalam berkomunikasi di ruang digital.
Menurutnya, sejumlah posisi strategis kini diisi oleh tokoh yang dianggap mampu menyampaikan informasi secara lebih jujur dan terbuka kepada Presiden maupun publik.