Manado, Sulawesi Utara – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga merupakan Pejabat Sementara Menteri Sosial, Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan berupa bahan pokok dan alat rapid test (tes cepat). Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dalam puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Jumat, 18 Desember 2020.
Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyerahkan bantuan berupa perlengkapan sekolah bagi penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Muhadjir berharap, peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang berlangsung di tengah pandemi, dapat menjadi momentum untuk menggalang kesetiakawanan sosial melawan Covid-19.
Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk mengatasi pandemi COVID-19 di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).
"Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp6,03 miliar dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional," sebut Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Edi Suharto di Tomohon, Jumat.
Menurut Dirjen, bantuan tersebut antara lain dialokasikan untuk alat ‘rapid test’ COVID-19, bantuan sembako bagi korban pandemi, pengembangan ekonomi keluarga tidak mampu, dan bantuan renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Bantuan ini menurut Dirjen berasal dari hibah dalam negeri, program CSR dunia usaha, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
Perincian anggarannya antara lain, 15.000 paket sembako 'Kemensos Hadir' senilai Rp1,5 miliar, bantuan untuk 84 KUBE untuk usaha rakyat kecil senilai Rp1,68 miliar.
Selain itu, bantuan renovasi rumah tidak layak huni untuk 150 rumah senilai Rp2,25 miliar, dan bantuan alat rapid test sebanyak 10.000 senilai Rp600 juta.
“Mari kita gunakan HKSN sebagai momentum untuk saling bantu dalam menangani pandemi COVID-19,” katanya saat menyerahkan bantuan alat rapid test kepada Pemkot Tomohon.
Mewakili Menteri Sosial Ad Interim, dia menambahkan, penanganan COVID-19 ini memerlukan persatuan, kesatuan, gotong royong, kebersamaan, di antara elemen masyarakat.
Khusus pemberdayaan sosial, di dalamnya terdapat peran dunia usaha dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), serta keterlibatan pilar-pilar sosial di tengah masyarakat seperti karang taruna, pekerja sosial masyarakat, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
“Ini merupakan wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat, di tengah pandemi COVID-19,” jelas Edi Suharto. (act)