Sebelum Bertanding Malam Ini, Ingat Lagi 5 Dosa Besar Arab Saudi untuk Jegal Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
- tvOnenews-Julio Tri Saputra
Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia akan menantang Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Ini akan menjadi laga perdana Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kedua tim sudah sempat bertemu di putaran ketiga lalu dengan Timnas Indonesia yang unggul secara statistik dengan hasil satu kali menang dan satu hasil imbang dari Arab Saudi.
Sayangnya, statistik tersebut tak akan mempengaruhi laga ini. Untuk itu, Arab Saudi pun menghalalkan segala cara demi bisa menembus Piala Dunia 2026.
Namun segala tipu daya tersebut pun sudah tercium bahkan tak lama sejak putaran ketiga selesai. Berbagai cara dilakukan untuk menjegal Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia.
Berikut 5 Dosa Besar Arab Saudi untuk Jegal Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
1. Drawing Pembagian Grup
Pada pembagian pot drawing grup, AFC membagi enam tim menjadi tiga pot berbeda berdasarkan posisi di Ranking FIFA.
Alih-alih menggunakan Ranking FIFA edisi terbaru, AFC justru menggunakan Ranking FIFA lama yang membuat Arab Saudi berada di Pot 1 dan Irak berada di Pot 2.
- Instagram @iraqnt_en
Padahal, pada Ranking FIFA edisi Juli 2025, Irak menyalip Arab Saudi dengan berada di peringkat 58. Bahkan pembagian grup sudah bisa diprediksi dengan akhirnya Grup A berisi Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman serta Grup B berisi Arab Saudi, Irak dan Timnas Indonesia.
2. Tiba-tiba Jadi Tuan Rumah
Pada putaran keempat, skema kompetisi dengan satu kali bertanding satu sama lain membuat pertandingan terpusat di satu venue.
- AFC
Pada awalnya, venue akan ditempatkan di tempat netral. Namun akhirnya AFC tiba-tiba menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah dengan dalih sebagai tim yang berada di Pot 1.
Padahal, tak ada bidding yang dibuka dari AFC sehingga tak ada dasarnya Arab Saudi bisa secara otomatis menjadi tuan rumah.
3. Kuwait Batalkan Laga Uji Coba
Timnas Indonesia menjadi satu-satunya negara non Timur Tengah yang bertanding di putaran keempat ini. Patrick Kluivert pun membiasakan anak asuhnya untuk bermain melawan tim Timur Tengah.
Pada awalnya, Timnas Indonesia pun mengundang Kuwait dan Lebanon untuk laga uji coba internasional pada September 2025 lalu. Namun Kuwait tiba-tiba mengundurkan diri jelang pertandingan yang membuat PSSI mengundang Taiwan secara mendadak.
Mengingat ini adalah laga uji coba, AFC bahkan tak memberikan sanksi apapun pada Kuwait.
4. Wasit Kuwait
Puncak faktor nonteknis yang membuat Patrick Kluivert tak habis pikir adalah penunjukkan wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali.
- AFC
Bahkan di Super League saja wasit tidak bisa memimpin pertandingan dari klub yang memiliki daerah asal yang sama dengan wasit.
Surat protes PSSI ditolak mentah-mentah oleh AFC. Bahkan AFC meyakinkan bahwa ada kriteria tersendiri dalam penunjukkan wasit dimana regional asal wasit tak masuk di dalamnya.
5. Pembatasan Suporter
Suporter Timnas Indonesia dibatasi dengan hanya mendapatkan lima persen dari kapasitas tiket yang terjual. Ini menjadi pertanyaan mengingat seharusnya tak ada pembatasan suporter di semua pertandingan.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Terlebih regulasi pembatasan suporter tidak ada dalam laga kedua Timnas Indonesia melawan Irak. Di mana kedua tim sama-sama memiliki jatah 50 persen untuk suporternya.
Kalau begitu, kenapa tidak semua laga diisi dengan regulasi yang sama agar ada asas keadilan di dalamnya?
Load more