Tanpa Keluar Keringat, Timnas Indonesia Berpeluang Dapat Keuntungan Lolos Piala Dunia Jika Satu Tim Asia Ini Resmi Dicoret FIFA
- Instagram/gianni_infantino
Jakarta, tvOnenews.com – Dunia sepak bola saat ini dihadapkan pada krisis besar yang bisa menjadi salah satu insiden paling kontroversial sepanjang sejarah Piala Dunia. Iran yang telah mengunci tiket ke putaran final Piala Dunia 2026, terancam dicoret dari turnamen.
Hal itu menyusul ketegangan geopolitik yang semakin memanas dan kebijakan ketat imigrasi Amerika Serikat, salah satu tuan rumah bersama Kanada dan Meksiko.
Media internasional seperti Bein Sports dan El Paso Times mengabarkan bahwa Iran bisa saja menjadi tim pertama dalam sejarah yang gagal tampil di Piala Dunia meski lolos secara sah di lapangan.
- AFC
Sebab utamanya adalah larangan masuk bagi warga Iran ke wilayah AS, termasuk para pemain, ofisial, dan suporter. Sementara negosiasi antara FIFA dan Pemerintah AS terus dilakukan, bayang-bayang pencoretan Iran kian nyata.
“Jika negosiasi buntu, FIFA bisa menghadapi preseden pahit yakni mencoret negara yang sah secara kompetitif demi alasan politis,” tulis Bein Sports.
Peluang bagi Timnas Indonesia
Isu ini membuka lembaran baru yang bisa berdampak langsung pada Timnas Indonesia. Tim Garuda saat ini berada di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bersama negara-negara kuat seperti Irak, Qatar, Arab Saudi, Oman, dan UEA.
Tanpa Iran, bukan tidak mungkin AFC mendapat tambahan kuota atau slot baru untuk perwakilan Asia sesuatu yang bisa memperbesar peluang Indonesia untuk mencetak sejarah.
“Jika FIFA benar-benar mencoret Iran, maka slot mereka bisa dialihkan ke tim Asia dengan peringkat terbaik berikutnya atau ditentukan berdasarkan hasil putaran keempat,” ujar analis sepak bola Asia Mohan Raj dari Football Tribe.
- FIFA/tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Yugoslavia pernah dicoret dari Piala Eropa 1992
Skenario ini bisa menjadi kabar baik bagi Indonesia, yang saat ini menunjukkan progres menjanjikan di bawah era Patrick Kluivert setelah sukses menembus fase keempat kualifikasi capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah sepak bola nasional.
Di balik layar, tekanan terhadap FIFA datang dari dua arah. Di satu sisi, FIFA harus menjaga prinsip non-politisasi olahraga, di sisi lain mereka berurusan dengan kebijakan domestik Amerika Serikat yang melarang akses masuk bagi beberapa negara termasuk Iran.
Ketegangan Iran–Israel yang kembali memanas memperparah situasi. Jika konflik terus berlanjut, kemungkinan pencoretan Iran bukan hanya spekulasi semata.
Preseden serupa pernah terjadi saat Yugoslavia dilarang tampil pada Piala Eropa 1992 akibat konflik internal dan sanksi politik. Kini, Iran bisa menjadi negara Asia pertama yang menghadapi nasib serupa di ajang sebesar Piala Dunia.
Meski peluang baru tampak menggiurkan, para pengamat mengingatkan Indonesia agar tetap fokus pada jalur kompetitif. Penambahan slot atau pencoretan Iran tidak menjamin apa pun jika skuad Garuda gagal tampil optimal di putaran keempat.
“Indonesia harus tetap mengandalkan kekuatan sendiri. Apapun yang terjadi dengan Iran, jalur paling sah untuk ke Piala Dunia tetap lewat kemenangan di lapangan,” kata pelatih lokal senior Rahmad Darmawan.
Saat ini, Indonesia tengah bersiap menghadapi jadwal padat kualifikasi dan pertandingan persahabatan untuk menjaga momentum. Dengan pemain-pemain seperti Thom Haye, Jay Idzes, hingga Ole Romeny, harapan Garuda tak lagi sekadar mimpi.
Load more