Media Malaysia Tak Terima, Pelatih Vietnam Lebih Waspadai Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025: Mereka Hebat dalam Hal...
- Kolase
tvOnenews.com - Ketegangan jelang gelaran Piala AFF U-23 2025 mulai terasa, bukan hanya di lapangan, tetapi juga di ranah media.
Kali ini, pernyataan pelatih Timnas Vietnam U-23, Kim Sang-sik, memicu reaksi keras dari media asal Malaysia, Astro, yang menilai komentarnya seolah meremehkan kekuatan Timnas Malaysia U-23.
Vietnam U-23, yang tergabung di Grup B bersama Kamboja dan Laos, menjadi salah satu favorit kuat di turnamen yang akan berlangsung di Jakarta pada 15–29 Juli 2025.
Dalam sesi wawancara jelang turnamen, Kim Sang-sik menyebut hanya dua tim yang dinilainya patut diwaspadai, yakni Timnas Indonesia U-23 dan Thailand U-23.
“Berdasarkan apa yang saya ketahui dan perhatikan, Indonesia U-23 dan Thailand U-23 adalah pesaing terkuat kami. Thailand kuat dengan teknik serta organisasi permainan, sedangkan Indonesia hebat dalam hal kekuatan fisik dan kecepatan,” ujar Kim Sang-sik, seperti dikutip dari Astro.
Namun, tak adanya nama Malaysia U-23 dalam daftar tim yang dianggap berpotensi menjadi ancaman langsung menuai reaksi keras dari media Malaysia.
Media Malaysia, Astro, dengan nada tajam mempertanyakan mengapa Malaysia seolah diabaikan oleh pelatih Vietnam.
Padahal, belum lama ini di level senior, Vietnam dibantai 0-4 oleh Malaysia dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025 lalu.
Kemenangan telak itu semestinya menjadi bukti bahwa Harimau Malaya tak bisa dianggap remeh.
- X @timnasindonesia
“Kim Sang-sik menganggap Thailand dan Timnas Indonesia lebih hebat. Padahal Vietnam baru saja kalah dari Malaysia, namun pelatih mereka melupakan Harimau Malaya dan menyebut Indonesia U-23 jauh lebih berbahaya,” tulis Astro dalam artikelnya.
Kegeraman ini mencerminkan rasa nasionalisme dan ekspektasi tinggi media serta publik Malaysia terhadap tim muda mereka, yang tergabung di Grup A bersama Indonesia, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Meskipun pernyataan Kim mungkin bersifat teknis berdasarkan analisis kekuatan lawan, sentimen yang muncul memperlihatkan bahwa tensi antara Vietnam dan Malaysia bukan hanya persoalan taktik di lapangan, tapi juga gengsi regional.
Load more