Konflik Timur Tengah Untungkan Timnas Indonesia, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- JFA
tvOnenews.com - Puncak ketegangan konflik Timur Tengah potensi membuat Timnas Indonesia diuntungkan pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, AFC meresmikan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Jumat (13/6/2025).
Peresmian tersebut berbunyi, "AFC mengkonfirmasi bahwa Federasi Sepak Bola Qatar dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi sebagai tuan rumah untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia mendatang."
Terkait sistem ronde keempat, AFC akan membagikan dua grup untuk Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Qatar, dan Timnas Indonesia.
Pembagian dua grup tersebut masing-masing diisi oleh tiga tim untuk merebutkan tiket Piala Dunia 2026.
- tvOnenews-Taufik Hidayat
Sementara Timnas Indonesia bergabung pada pot 3 bersama Oman, Arab Saudi dan Qatar yang menjadi tuan rumah masuk pot 1, serta Irak dan UEA masuk pot 2.
Drawing penentuan grup berlangsung pada 17 Juli 2025 dan pertandingan akan digelar pada 8-14 Oktober 2025.
Penetapan tersebut sebelumnya dinilai tidak adil soal netralitas, PSSI-nya Irak memprotes terkait tuan rumah babak keempat.
"Irak Menuntut Keterbukaan Penuh dalam Pemilihan Negara Tuan Rumah Putaran Keempat Kualifikasi Asia," demikian pernyataan IFA dalam Instagram resminya dikutip, Selasa (17/6/2025).
"Asosiasi Sepak Bola Irak mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC, menyerukan transparansi dan keadilan penuh dalam proses pemilihan negara tuan rumah atau negara-negara untuk putaran keempat Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026," sambung pernyataan PSSI-nya Irak.
Asosiasi Sepak Bola Uni Emirat Arab (UEA FA) juga protes kepada FIFA dan AFC agar bersikap netral menentukan venue tuan rumah.
"Asosiasi Sepak Bola (UEA) meminta FIFA dan AFC bersikap netral saat memilih negara tuan rumah untuk pertandingan play-off Asia," tulis PSSI-nya UEA dalam rilisan melalui Instagram resminya.
Pada Kamis (12/6/2025), PSSI-nya Oman bersuara agar menunjukkan transparansi dan keadilan soal urusan tuan rumah.
"Berdasarkan komitmen berkelanjutan terhadap prinsip keadilan dan ketidakberpihakan, Asosiasi Sepak Bola Oman menekankan perlunya transparansi dan keadilan dalam semua tahap penyelenggaraan turnamen kontinental dan internasional, khususnya dalam proses pemilihan negara tuan rumah untuk playoff Piala Dunia 2026 zona Asia, yang dijadwalkan akan digelar pada Oktober 2025," tulis pernyataan Federasi Oman.
Namun, AFC tetap meresmikan kedua negara tersebut menjadi tuan rumah karena memiliki aspek penilaian tertentu.
Terkait keputusan tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tetap menghargai penetapan apapun dari AFC.
"Kami menghargai keputusan penunjukkan tuan rumah yang telah ditetapkan. Jika sebelumnya kita sudah berusaha keras, maka ke depan kita harus bekerja lebih keras lagi dengan keputusan yang ada," tulis Erick Thohir dalam Instagram pribadinya.
Erick Thohir mempersiapkan kekuatan Timnas Indonesia menyambut pertandingan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di tengah keputusan tersebut, ketegangan konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel semakin memanas.
- ANTARA/Xinhua
Sejak Israel memborbardir Iran pada 13 Juni 2025 kemarin, seluruh negara Timur Tengah diambang kekhawatiran atas konflik tersebut.
Iran langsung membalas dengan ratusan rudal ke wilayah pusat Israel, terutama di Kota Tel Aviv pada Jumat (14/6/2025).
Atas ketegangan tersebut, para menteri luar negeri dari 20 negara Arab dan Muslim mengimbau konflik Israel dan Iran segera dihentikan.
Dikutip tvOnenews.com dari kantor berita Mesir MENA lewat ANTARA, pernyataan 20 negara Arab dan Muslim disampaikan bersama pada Senin (16/6/2025).
Irak, Oman, Arab Saudi, dan Qatar menjadi bagian negara Timur Tengah yang membicarakan progres nuklir Iran tetap berlanjut demi kebebasan navigasi internasional.
"Para menteri juga memperingatkan agar tidak menargetkan fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan IAEA (Badan Energi Atom Internasional), dan meminta semua pihak untuk segera kembali ke meja perundingan sebagai satu-satunya jalan menuju kesepakatan nuklir dengan Iran secara berkelanjutan," demikian pernyataan para menteri luar negeri dan 20 negara Arab dan Muslim.
Terkait hal ini, AFC masih belum memberikan pernyataan lebih lanjut apakah penetapan tuan rumah kembali diulang atau tetap digelar di Arab Saudi dan Qatar.
(hap)
Load more