Pujian Mertua Belum Cukup, Patrick Kluivert Masih Ragu Beri Kepercayaan Penuh ke Pratama Arhan Jadi Pilar Utama Timnas
- Bangkok United
tvOnenews.com - Pratama Arhan kini berada dalam fase yang cukup menantang dalam perjalanan kariernya bersama Timnas Indonesia.
Sejak kursi pelatih kepala Timnas Indonesia diisi oleh Patrick Kluivert, posisi Arhan justru mulai tersisih dari tim utama skuad Garuda.
Padahal, sebelumnya ia adalah sosok penting yang hampir selalu menghiasi starting XI di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Ironisnya, di era Shin Tae-yong, nama Pratama Arhan hampir tidak pernah absen dalam susunan pemain inti.
Selain piawai bertahan di sektor kiri, ia juga menjadi senjata andalan Timnas Indonesia berkat kemampuan lemparan ke dalam jarak jauh yang mampu menciptakan peluang emas.
Namun, sejak awal 2025, semuanya mulai berubah drastis.
Ketika Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, perubahan strategi mulai terlihat.
Pada pemanggilan perdana Kluivert untuk menghadapi Australia dan Bahrain, nama Pratama Arhan memang masih masuk dalam daftar 27 pemain.
Namun, ketika laga berlangsung, Arhan sama sekali tidak terlihat, bahkan di bangku cadangan sekalipun.
Kondisi ini terus berlanjut di FIFA Matchday bulan Juni 2025.
Timnas Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan di Bali, kali ini memanggil 31 pemain untuk menghadapi dua lawan kuat Asia, yakni China dan Jepang.
Sayangnya, Pratama Arhan kembali dicoret dari daftar 23 pemain akhir di kedua pertandingan tersebut.
Untuk pertama kalinya dalam kariernya, ia absen secara berturut-turut dalam empat pertandingan resmi Timnas Indonesia.
Keputusan Patrick Kluivert tak lepas dari ketatnya persaingan di sektor bek kiri.
Setelah proses naturalisasi Calvin Verdonk rampung, posisi ini praktis dikuasai oleh pemain NEC Nijmegen tersebut.
Verdonk tampil impresif, baik dalam aspek bertahan maupun membantu serangan, sehingga sulit tergantikan.
Tak hanya Verdonk, pesaing Pratama Arhan di posisi bek kiri juga datang dari Dean James, pemain Go Ahead Eagles yang tampil solid sepanjang musim.
Bahkan, Shayne Pattynama yang sebelumnya sering menjadi starter, kini juga masih terus bersaing memperebutkan tempat.
Kondisi ini membuat persaingan di sektor bek kiri Timnas Indonesia begitu ketat.
Meski situasi kian sulit, harapan Pratama Arhan untuk kembali mendapatkan tempat di Timnas Indonesia masih terbuka lebar.
Usianya yang masih 23 tahun merupakan masa-masa emas untuk terus berkembang di dunia sepak bola profesional.
Salah satu kunci agar ia kembali menarik perhatian Patrick Kluivert adalah tampil konsisten di level klub.
Setelah meninggalkan Jepang, Pratama Arhan kini memperkuat Bangkok United di Thai League 1.
Perlahan, ia mulai menemukan kembali performa terbaiknya bersama klub asal Thailand tersebut.
Statistik assist yang dikumpulkannya menjadi bukti bahwa Arhan tak hanya piawai dalam melakukan lemparan ke dalam.
Bahkan, sang ayah mertua, Andre Rosiade, ikut angkat bicara soal kemampuan menantunya.
Dalam wawancaranya bersama kanal YouTube BolacomID, Andre menegaskan bahwa publik tak boleh hanya menilai Arhan dari keahliannya melakukan lemparan jarak jauh.
"Intinya, Arhan bukan hanya mampu melakukan lemparan ke dalam. Banyak sekali assist-assistnya di True Bangkok United itu, yang telah mencapai empat, berasal dari kaki, bukan lemparan ke dalam," jelas Andre Rosiade.
Ia juga menambahkan bahwa kemampuan crossing sang menantu kini terus berkembang.
"Assist-assistnya bagus, crossing-crossing-nya juga bagus. Alhamdulillah, dia terus berkembang," tambahnya.
Dengan persaingan ketat yang kini terjadi di skuad Garuda, Arhan memang butuh kerja keras ekstra untuk meyakinkan Patrick Kluivert.
Dukungan sang mertua tentu menjadi penyemangat, namun tetap saja, performa di lapangan lah yang akan menjadi penentu utama. (adk)
Load more