Pemain Liga 1 Curi Perhatian Saat Lawan China, Patrick Kluivert Bocorkan Kriteria Skuadnya: Saya Memilih...

tvOnenews.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 Juni 2025 menyisakan banyak cerita menarik.

Salah satunya adalah penampilan gemilang sejumlah pemain lokal yang berlaga di Liga 1.

Dalam laga penting putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut, pelatih Patrick Kluivert memberikan sinyal kuat bahwa dirinya benar-benar serius dalam mengandalkan kekuatan lokal.

Empat nama yang menjadi starter dan berasal dari kompetisi domestik adalah Rizky Ridho, Yakob Sayuri, Ricky Kambuaya, dan Egy Maulana Vikri.

Penampilan keempatnya dinilai solid dan mampu memberikan kontribusi penting dalam kemenangan 1-0 atas China.

Hasil ini menjadi awal yang manis bagi skuad Garuda di grup neraka yang juga dihuni oleh Jepang dan Australia.

Kehadiran pemain Liga 1 dalam starting line-up bukanlah sebuah kebetulan.

Patrick Kluivert dan tim pelatih telah menjalankan program pemantauan intensif terhadap pertandingan-pertandingan Liga 1 dalam beberapa bulan terakhir.

Para pelatih disebar ke berbagai stadion demi mengamati langsung potensi yang dimiliki pemain-pemain lokal.

Tujuannya jelas, mencari kekuatan terbaik untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di babak kualifikasi ini.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube resmi Timnas Indonesia, Kluivert menyebut bahwa proses pemanggilan pemain lokal dilakukan dengan sangat selektif.

Ia tidak ingin sekadar mengisi kuota atau formalitas, namun benar-benar memilih pemain yang bisa memberikan dampak besar untuk tim.

“Garuda Calling kali ini adalah sekarang saya memilih beberapa pemain lokal tambahan,” ujar mantan pemain Barcelona itu.

“Saya rasa mereka pantas mendapatkannya. Mereka menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan hal-hal hebat. Jadi jika mereka melakukan itu, maka mereka memiliki peluang untuk masuk ke Timnas Indonesia,” sambungnya.

Bagi Kluivert, tidak ada perbedaan signifikan antara pemain lokal dan pemain naturalisasi.

Kriteria utama tetap terletak pada kualitas dan performa di lapangan.

Ia menegaskan sejak awal penunjukannya sebagai pelatih bahwa dirinya membuka peluang yang sama untuk semua pemain.

“Buat saya yang paling penting adalah pemain bisa menunjukkan kualitas. Baik pemain naturalisasi maupun pemain lokal tidak ada bedanya,” ucap Kluivert dengan tegas.

“Saya juga sudah bilang sejak awal diumumkan sebagai pelatih bahwa saya ingin lihat semua pemain lokal karena saya sangat menghormati para pemain lokal. Jika mereka menunjukkan kualitas, saya akan beri kesempatan,” tambah pelatih asal Belanda itu.

Keputusan berani Kluivert pun mendapat banyak pujian.

Tidak hanya karena berhasil mengantarkan Indonesia mengalahkan China, tetapi juga karena keputusannya membuka jalan bagi talenta lokal untuk berkembang.

Penampilan Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya menjadi sorotan utama.

Egy tampil dengan semangat juang tinggi dan kreativitas di lini depan, sementara Kambuaya menunjukkan ketenangan dan visi bermain yang luar biasa di lini tengah.

Keduanya membuktikan bahwa pemain Liga 1 mampu bersaing di level internasional jika diberi kepercayaan.

Nama-nama lain seperti Stefano Lilipaly, Beckham Putra, dan Ramadhan Sananta yang tampil dari bangku cadangan juga mencuri perhatian.

Meski tidak bermain penuh, kontribusi mereka tetap terasa di lapangan.

Kemenangan atas China membuka harapan besar bagi Timnas Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya.

Performa pemain-pemain Liga 1 menjadi bukti nyata bahwa kualitas sepak bola lokal terus berkembang, asalkan diberikan ruang dan kepercayaan penuh dari pelatih kepala seperti Patrick Kluivert. (adk)