tvOnenews.com - Pada pertandingan ketujuh Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia pada Kamis, 20 Maret 2025.
Laga yang berlangsung di Stadion Sepak Bola Sydney ini menjadi catatan buruk bagi kiper utama Indonesia, Maarten Paes, yang kebobolan lima gol dalam satu pertandingan.
Gol-gol Australia dicetak oleh Martin Boyle melalui penalti pada menit ke-18, disusul oleh Nishan Velupillay dua menit kemudian.
Jackson Irvine menambah keunggulan pada menit ke-35 dan 90, sementara Lewis Miller mencetak gol pada menit ke-61.
Indonesia hanya mampu membalas satu gol melalui Ole Romeny pada menit ke-78. Kebobolan lima gol dalam satu pertandingan ini merupakan yang terbanyak dialami Paes selama membela Skuad Garuda.
Analisis Performa Maarten Paes dalam Laga Melawan Australia
Dalam pertandingan tersebut, Maarten Paes tercatat hanya melakukan dua penyelamatan dan satu kali meninju bola.
Padahal, Australia melepaskan sembilan tembakan dengan tujuh di antaranya tepat sasaran. Minimnya aksi penyelamatan ini menunjukkan bahwa Paes kesulitan menghadapi serangan efektif dari Australia.
Dua gol Australia terjadi akibat Paes mati langkah dalam mengantisipasi bola. Pertama, saat berhadapan satu lawan satu dengan Nishan Velupillay yang berhasil mencetak gol.
Kedua, saat Jackson Irvine mencetak gol setelah Paes gagal mengamankan bola liar hasil blok pertamanya.
Selain itu, dua gol lainnya lahir dari sundulan pemain Australia melalui tendangan penjuru, di mana Paes gagal mengantisipasi arah bola sebelum disundul oleh lawan.
Perbandingan dengan Performa Maarten Paes di Era Shin Tae-yong
Pada era kepelatihan Shin Tae-yong, Maarten Paes menunjukkan performa gemilang. Dalam dua laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Australia, Paes mendapatkan pujian atas penampilannya.
Saat menghadapi Arab Saudi di Jeddah, Paes melakukan tiga penyelamatan penting, termasuk menggagalkan tendangan penalti, sehingga Indonesia mampu menahan imbang tuan rumah 1-1.
Penampilan apik ini semakin istimewa mengingat laga tersebut merupakan debutnya bersama timnas Indonesia.
Selanjutnya, saat melawan Australia, Paes kembali tampil cemerlang dengan melakukan lima penyelamatan yang membuat pertandingan berakhir imbang tanpa gol.
Perbandingan Performa: Era Shin Tae-yong vs. Laga Kontra Australia
Performa Maarten Paes saat era Shin Tae-yong dan saat laga kontra Australia pada 20 Maret 2025 menunjukkan kontras yang signifikan.
Di bawah asuhan Shin, Paes tampil sebagai kiper yang tangguh dan mampu menjadi tembok kokoh bagi pertahanan Indonesia.
Penyelamatan-penyelamatan krusialnya, termasuk saat menghadapi penalti, menunjukkan kepercayaan diri dan ketenangan dalam situasi genting.
Sebaliknya, dalam laga melawan Australia yang berakhir dengan kekalahan 1-5, Paes tampak kesulitan menghadapi serangan lawan.
Minimnya aksi penyelamatan dan beberapa kali mati langkah dalam mengantisipasi bola menunjukkan penurunan performa yang signifikan.
Faktor seperti kurangnya komunikasi dengan lini pertahanan dan tekanan dari lawan mungkin mempengaruhi penampilannya.
Kekalahan telak dari Australia ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih dan Maarten Paes sendiri.
Penting bagi Paes untuk menganalisis kembali penampilannya, memahami kelemahan yang ada, dan bekerja keras untuk memperbaikinya.
Selain itu, peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan lini pertahanan menjadi kunci untuk mencegah terulangnya kebobolan dalam jumlah besar.
Pelatih Patrick Kluivert perlu mempertimbangkan opsi lain di posisi kiper, seperti memberikan kesempatan kepada Emil Audero untuk mengawal gawang Timnas Indonesia pada laga selanjutnya melawan Bahrain. (udn)
Load more