Laga Hidup dan Mati Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri Ingatkan soal Penyebab Sepak Bola Indonesia Gak Maju: Kita Itu Hanya Punya...
- PSSI
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri pernah berbicara blak-blakan soal penyebab mengapa sepak bola Indonesia sangat sulit untuk maju, jika dibandingkan dengan negara Jepang yang baru berkompetisi resmi pada tahun 1992.
Jepang yang terbilang terlambat dalam proses mengenal sepak bola, tetapi kini berkembang sangat pesat dengan performa tim nasionalnya dan para pemain yang melanglang buana ke Eropa.
Di awal pendiriannya, Jepang sempat belajar pengelolaan sepak bola ke Indonesia, tepatnya di era Galatama.
Salah seorang pemain Indonesia yakni Ricky Yacobi bahkan sempat direkrut tim Jepang bernama Matsushita Electric FC atau yang sekarang dikenal dengan nama Gamba Osaka.
Kemudian tak butuh lama bagi Jepang untuk ikut pertama kali ajang Piala Dunia tahun 1998, dan sejak saat itu Jepang tak pernah absen di tiap edisi Piala Dunia setelahnya.
Jepang kini menempati peringkat 15 FIFA, banyak dari pemain tim negeri sakura itu memiliki karier yang mentereng di klub-klub ternama Eropa.
Sementara Indonesia sampai saat ini masih kesulitan bersaing di tingkat Asia Tenggara dan menempati peringkat 127 dunia, posisi itu turun dua peringkat dari ranking FIFA sebelumnya, atas hasil minor Piala AFF 2024.
Tak hanya itu, pesepakbola Indonesia juga kesulitan untuk bisa berkarier di Eropa, kini hanya hitungan jari pemain Indonesia yang bermain di klub-klub Eropa.
Baru beberapa tahun terakhir sejak PSSI merekrut Shin Tae-yong, timnas garuda bisa berbicara banyak. Itu pun dengan bantuan pemain diaspora atau pemain keturunan yang lahir dan besar di benua biru.
Lantas apakah yang menyebabkan sepak bola Indonesia tertinggal dari Jepang? Eks Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menjelaskan salah satu faktor yang cukup penting dan sangat jomplang.
“Bisa dibayangkan, pelatih kita hanya 7.000 orang. Sementara Jepang punya 80.000,” kata Indra Sjafri dilansir dari tayangan Youtube R66 Media, Minggu (3/12/2023).
Padahal secara jumlah penduduk, luas wilayah, dan kecintaan pada sepak bola, Jepang secara angka jauh lebih sedikit dari Indonesia.
"Dan sepak bola itu (olahraga) nomor satu di Jepang kan belum tentu. Itu yang mereka lakukan memperbanyak jumlah pelatih," ungkap Indra Sjafri.
Load more