Shin Tae-yong Angkat Bicara Soal Kritik Keras Bung Towel selama Tangani Timnas Indonesia: Kadang-kadang dalam Hati Saya…

Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, ternyata sudah mengetahui sosok Bung Towel yang kerap memberikan kritikan pedas kepadanya.

Shin Tae-yong dan Bung Towel sedang menjadi sorotan usai kegagalan Timnas Indonesia menembus babak semifinal Piala AFF 2024.

Timnas Indonesia hanya menempati urutan ketiga klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 dengan empat poin dalam empat pertandingan.

Kegagalan Tim Merah Putih mencapai babak semifinal memunculkan gelombang kritikan kepada pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Tagar STY Out bahkan sempat menjadi trending topic nomor satu di media sosial X usai kekalahan Indonesia dari Filipina.

Kritikan bukan saja datang dari suporter, tetapi beberapa pengamat pun menyampaikan pendapatnya soal kegagalan Indonesia.

Salah satunya datang dari Tommy Welly alias Bung Towel yang cukup keras mengkritik Shin Tae-yong atas kegagalan menembus babak semifinal.

Terkait kritikan yang dilontarkan Bung Towel, pada Agustus 2024 lalu STY sempat mengeluarkan pendapatnya.

Sumber :

• AFC

Shin Tae-yong pun mengakui bahwa kritikan yang kerap dilontarkan oleh Bung Towel sudah diketahuinya.

"Saya tahu itu penerjemah bahasa Indonesia melaporkannya. Karena mereka melaporkannya, jadi saya mengetahuinya," ujar Bung Towel dikutip dari YouTube KBS World.

Bukannya marah, STY justru menyebut bahwa orang-orang seperti Bung Towel harus ada agar sepak bola Indonesia bisa terus berkembang.

"Tetapi saya berpikir orang-orang seperti itu juga harus ada. Agar bisa sepak bola berkembang," ucapnya.

Sumber :

• Tangkapan Layar YouTube

Dia pun memahami bahwa tidak semua orang akan menyukai hasil dari jerih payahnya selama ini untuk Timnas Indonesia.

Namun, hal ini justru membuat Shin Tae-yong bisa tetap membumi dan menjadi berleha-leha ketika sedang bekerja.

"Tidak semua orang menyukai saya 100 persen, di kelompok mana pun. Jika saya mendapat dukungan 100 persen, saya sendiri bisa menjadi otoriter," katanya.

Sebagai manusia biasa, dia tidak mengelak sesekali ada rasa kesal di hatinya karena kritikan keras yang ditujukkan kepadanya.

"Saya pikir tidak apa-apa mereka mengkritik dengan bebas. Tetapi kadang-kadang saya marah juga, kadang-kadang dalam hati saya, saya sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik," keluh STY.

"Tetapi dia masih mengatakan hal-hal yang tak berguna. Tetapi saya tidak terlalu memikirkannya," pungkasnya. (fan)