Pembacaan Sumpah WNI Kevin Diks Molor dari Jadwal, Timnas Indonesia Alami Kerugian

Jakarta, tvOnenews.com - Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Kevin Diks batal membacakan sumpah WNI sebagaimana jadwal yang direncanakan.

Sejatinya, Kevin Diks akan menjalani pembacaan sumpah WNI pada Kamis (7/11/2024) di Denmark.

Akan tetapi, belum ada kabar bahwa pemain club FC Copenhagen menjalani sumpah WNI.

Kemungkinan Kevin Diks batal membacakan sumpah WNI sebagaimana jadwal yang direncanakan. 

Sumber :

• FC Copenhagen

Dari informasi yang terhimpun, tim yang bertugas mengawal pembacaan sumpah Kevin Diks baru berangkat dari Indonesia ke Denmark pada malam ini.

Informasi itu dihimpun dari media sosial X (dulu Twitter) @updatebolabola.

"Save flight untuk tim yang mengambil sumpah janji setia pewarganegaraan Kevin Diks yang direncanakan berangkat malam ini," tulis cuitan akun tersebut.

Dengan perkiraan penerbangan Indonesia-Denmark yang selama 17 jam, pembacaan sumpah WNI Kevin Diks ikut dipastikan molor.

Sedangkan, batas akhir pendaftaran pemain Timnas Indonesia vs Jepang ditutup pada 8 November besok.

Sumber :

• Kolase Tim tvOnenews

Dengan keadaan yang seperti ini, kemungkinan besar Kevin Diks akan kehilangan tiket untuk ikut dalam skuad Shin Tae-yong guna bertanding melawan jepang hangus.

Hal itu sebagaimana aturan batas pendaftaran pemain dilangsungkan adalah minimal 7 hari sebelum laga berjalan.

Adapun Timnas Indonesia vs Jepang akan dilangsungkan pada 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Sebelumnya, PSSI menyiapkan Kevin Diks memang tidak untuk berlaha melawan Jepang, melainkan melawan Arab Saudi. Tapi masih dalam ajang yang sama, yakni Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Laga melawan Arab Saudi akan berlangsung pada 19 November 2024 di SUGBK.

Hal itu diungkap oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi saat rapat dengan DPR RI, Senin (4/11/2024) sore.

"Kevin Diks bisa perkuat Timnas Indonesia melawan Arab Saudi," kata Yunus saat itu.

Semula, Kevin Diks disiapkan untuk berlaga melawan Jepang, namun PSSI mengutarakan karena adanya kendala proses administrasi hal itu harus terhambat. (vsf)