Ketiga pemain keturunan itu kini berstatus tanpa klub karena kontraknya sudah habis dan tidak diperpanjang oleh FC Noah.
Hal ini terjadi setelah FC Noah gagal memperebutkan gelar juara Liga Armenia pada musim lalu.
FC Noah finis kedua dengan total raihan 80 poin, hanya tertinggal dua poin saja dari Pyunik yang menjadi pemuncak klasemen akhir.
Imbas dari kegagalan tersebut, FC Noah mengalami perubahan besar-besaran dengan melepas total 20 pemain, dengan para pemain keturunan Indonesia termasuk di antaranya.
Alhaft merupakan seorang penyerang berusia 27 tahun, yang pernah terang-terangan mengatakan keinginan Timnas Indonesia pada tahun 2023 lalu. Namun, tidak ditindaklanjuti PSSI.
Sementara itu, Tutuarima adalah bek kiri berusia 31 tahun, selagi Mathieu merupakan gelandang serang berusia 28 tahun.
Pada saat ini, mereka menanti nasib keberlanjutan kariernya di Eropa. (rda)
Load more