Dua Kali Gagal Penalti, Bruno Fernandes Siap Balas Dendam ke Kelleher!
- Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
Jakarta, tvOnenews.com - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, bertekad memperbaiki kemampuannya dalam mengeksekusi penalti setelah dua kali gagal mencetak gol dari titik putih pada musim ini.
Dalam konferensi pers bersama Timnas Portugal, Fernandes mengakui bahwa ia harus belajar lebih dalam soal teknik dan mentalitas saat mengambil tendangan penalti.
“Musim ini dari tiga penalti, saya gagal dua kali,” ujar Fernandes dikutip dari ESPN, Sabtu (11/10/2025). “Saya tidak ingin gagal satu kali pun. Ini hal yang harus saya pelajari lebih baik. Saya akan selalu melakukannya dengan keyakinan penuh karena pelatih mempercayai saya.”
Dua kegagalan penalti Fernandes terjadi saat Manchester United ditahan imbang Fulham 1-1 dan ketika kalah 1-3 dari Brentford di ajang Liga Inggris.
Tendangannya ke gawang Brentford pada 27 September lalu berhasil ditepis Caoimhin Kelleher, sementara penalti melawan Fulham justru melambung tinggi ke atas mistar. Kedua momen itu menjadi sorotan besar dari para penggemar Setan Merah.
Menariknya, Fernandes berpeluang kembali berhadapan dengan Kelleher ketika Portugal menghadapi Republik Irlandia dalam laga uji coba akhir pekan ini. Namun, gelandang berusia 31 tahun itu menegaskan tak menyimpan dendam pribadi.
“Setiap hari adalah hari yang baik untuk menuntaskan urusan, tapi kemenangan lebih penting daripada urusan pribadi dengan penjaga gawang Irlandia,” ucap Fernandes.
Ia menegaskan bahwa fokus utamanya bukan membalas kegagalan, melainkan membawa tim meraih hasil terbaik.
“Dia tampil lebih baik waktu itu, dan saya tidak. Tapi itu tidak mengganggu pikiran saya,” lanjutnya.
Meski awal musim berjalan berat, Manchester United mulai menunjukkan tanda kebangkitan. Kemenangan 2-0 atas Sunderland di Old Trafford akhir pekan lalu menjadi titik balik positif bagi tim asuhan Ruben Amorim, yang kini naik ke posisi 10 klasemen sementara Liga Inggris.
Musim lalu, United menutup kompetisi di posisi ke-15 — catatan terburuk mereka sejak terdegradasi pada tahun 1974 — serta gagal meraih gelar setelah kalah di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.
Fernandes menegaskan bahwa bermain untuk tim nasional bukanlah bentuk pelarian dari tekanan di klub, melainkan bagian dari tanggung jawab profesionalnya.
Load more