Reaksi Berkelas Bintang Asing Anyar Persib Usai Jadi Man of the Match Kontra PSIS, Tetap Membumi dan Makin Termotivasi
- tvOnenews.com - Dwi R Belva
Bandung, tvOnenews.com - Gelandang asing Persib, Mateo Kocijan terpilih sebagai man of the match di laga melawan PSIS. Sang pemain pun mengaku semakin padu bermain bersama Maung Bandung.
Pemain asal Kroasia ini merupakan salah satu muka baru Persib yang didatangkan awal musim 2024/2025. Dia diplot untuk menambah kekuatan di lini tengah bersama Marc Klok dan Dedi Kusnandar.
Di laga melawan PSIS, Kocijan tampil impresif dalam menyaring serangan lawan. Dia juga aktif membangun serangan dan banyak terlibat dalam pendistribusian bola ke area depan.
Catatan tersebut membuat sang pemain terpilih sebagai man of the match. Baginya penghargaan ini mempunyai makna yang penting karena meningkatkan morilnya di tim Persib Bandung.
"Saya sangat sangat senang karena ini, saya sangat membutuhkan ini. Saya fokus terhadap diri sendiri, saya berusaha untuk memberikan yang terbaik meski masih beradaptasi," kata Kocijan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (15/9/2024).
Kehadiran Kocijan memang belum sepenuhnya diterima oleh suporter. Karena kontribusinya di awal musim 2024/2025 masih belum maksimal. Karena itu, pemain berusia 29 tahun tersebut butuh momen pembuktian.
Laga melawan PSIS cukup menunjukkan performa bagus dari gelandang bernomor punggung 17 tersebut.
Mateo Kocijan pun tidak mau merasa cepat puas dan punya ambisi untuk tampil lebih bagus lagi kedepannya.
"Tapi terima kasih Tuhan, saya membutuhkan ini dan sekarang saya hanya perlu terus mendorong diri ini. Saya bersyukur atas kemenangan ini, hasil ini bisa datang berkat semua pemain di tim, karena itu saya senang atas hal itu," ujarnya.
Sebelumnya Kocijan memang mengeluhkan dia seperti merasa masih jet lag sejak berada di Indonesia.
Hal itu terjadi karena ada banyak perbedaan di Indonesia dari negara asalnya, baik dari cuaca hingga karakter permainan sepakbolanya.
- Persib Bandung
Namun kini proses adaptasi sudah dilalui dan secara perlahan bisa menyesuaikan diri. Menurutnya perbedaan kultur sepakbola dan cuaca tidak boleh jadi alasan untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya.
Load more