ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Skandal Naturalisasi Malaysia Makin Panas! FIFA Bongkar Fakta-fakta Mengejutkan di Sebuah Laporan Penting

Skandal pemalsuan dokumen pemain yang mengguncang sepak bola Malaysia kembali memasuki babak baru. FIFA kini secara terbuka menyebut nama dua agen pemain dan turut menyoroti peran Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam laporan resmi yang baru saja dirilis.
Selasa, 18 November 2025 - 19:31 WIB
Pemain Timnas Malaysia
Sumber :
  • X - FAM

Jakarta, tvOnenews.com - Skandal pemalsuan dokumen pemain yang mengguncang sepak bola Malaysia kembali memasuki babak baru. FIFA kini secara terbuka menyebut nama dua agen pemain dan turut menyoroti peran Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam laporan resmi yang baru saja dirilis.

Dalam dokumen setebal lebih dari 60 halaman, Komite Banding FIFA mengungkap detail mengejutkan terkait dugaan manipulasi dokumen kelayakan sejumlah pemain yang disebut “asal Malaysia”. 

Laporan tersebut menyebut dua agen, Nicolas Puppo dan Frederico Moraes, sebagai pihak yang diduga terlibat dalam proses penyusunan dokumen yang dinyatakan tidak sah.

Komite Banding FIFA menegaskan bahwa penyebutan nama kedua agen itu bukan berarti langsung menuduh mereka melakukan tindak kejahatan. 

Namun, komite secara tegas meminta FIFA untuk memperluas lingkup penyelidikan demi mengurai seluruh peran dan keterlibatan pihak-pihak yang terkait dalam kasus tersebut.

Peran Sekjen FAM Jadi Sorotan

Laporan FIFA itu tidak hanya berhenti pada dua agen. Nama Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Rahman, juga ikut terseret dan menjadi sorotan. 

Komite Banding menilai, peran Noor Azman patut dikaji secara mendalam karena namanya muncul dalam rangkaian peristiwa yang mengarah pada penerbitan dokumen kelayakan pemain yang ternyata palsu.

FIFA menekankan, ketiga tokoh, dua agen dan Sekjen FAM perlu diperiksa secara ketat guna memastikan sejauh mana keterlibatan mereka dalam skandal ini.

Di sisi lain, FIFA menegaskan bahwa perluasan investigasi bukan hanya soal mencari pihak bersalah, tetapi juga untuk memastikan semua individu yang ikut berperan dapat diidentifikasi dan diproses sesuai standar tata kelola olahraga global.

Dalam pernyataannya, FIFA juga menegaskan tetap mempertahankan denda berat dan sanksi yang sebelumnya sudah dijatuhkan. 

Federasi sepak bola dunia itu menilai, penggunaan dokumen palsu untuk mendaftarkan pemain di level internasional merupakan pelanggaran serius yang merusak integritas sepak bola global.

Laporan investigasi FIFA bahkan mengungkap fakta yang lebih mengejutkan. Kakek-nenek para pemain yang diklaim memiliki garis keturunan Malaysia ternyata tercatat lahir di negara-negara seperti Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda. 

Fakta ini bertolak belakang dengan data dalam dokumen resmi yang sebelumnya diajukan sebagai dasar kelayakan pemain.

Temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa telah terjadi rekayasa data kewarganegaraan demi meloloskan pemain-pemain itu sebagai “naturalised players” asal Malaysia.

FAM Menskors Sekjen, Siap Tempuh Jalur CAS

Ditekan oleh opini publik dan sorotan internasional, FAM akhirnya mengambil langkah tegas dengan menskors Sekretaris Jenderal mereka, Noor Azman Rahman. 

Selain itu, FAM juga membentuk panel independen untuk melakukan peninjauan internal terkait seluruh proses yang mengarah pada skandal pemalsuan dokumen tersebut.

Panel independen ini ditugaskan untuk mengevaluasi ulang standar operasional, alur verifikasi dokumen, serta prosedur yang digunakan dalam proses pendaftaran pemain.

Setelah banding mereka ditolak oleh Komite Banding FIFA, FAM kini bersiap membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). 

Langkah ini dipandang sebagai upaya terakhir FAM untuk membatalkan larangan global serta sanksi finansial yang menyertai keputusan FIFA.

Masa Depan Sepak Bola Malaysia di Persimpangan

Kasus ini bukan hanya menyangkut reputasi FAM, tetapi juga masa depan sepak bola Malaysia secara keseluruhan. Jika upaya hukum di CAS gagal, Malaysia berisiko menghadapi konsekuensi panjang berupa larangan tampil di kompetisi internasional, termasuk untuk tim nasional, tim muda, dan tim putri, serta potensi terganggunya kompetisi domestik.

Para penggemar kini menuntut transparansi dan akuntabilitas, baik dari FAM maupun otoritas terkait di Malaysia. 

Mereka berharap proses hukum dan investigasi yang tengah berjalan tidak hanya berhenti pada sanksi, tetapi juga menjadi momentum pembenahan menyeluruh dalam tata kelola sepak bola di negeri jiran tersebut.(lgn)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
background

Pekan ke-8

Waktu yang ditampilkan adalah WIB
Sabtu, 27 Desember 2025
logo Persik Kediri
KDR
15:30
PSO
logo Persis Solo
logo Persib Bandung
PSB
19:00
PSM
logo PSM Makassar
Minggu, 28 Desember 2025
logo Persepam Madura Utd
MDR
19:00
SPG
logo Semen Padang
logo Malut United
MLT
19:00
BOR
logo Pusamania Borneo
Senin, 29 Desember 2025
logo Bali United
BUF
15:30
DWU
logo Dewa United
logo Persija
PSJ
19:00
BFC
logo Bhayangkara FC

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT