Catatan Sepak Bola Reva Deddy Utama: Sibuk Cari Pelatih, Lupa Materi Pemain?
- X - Timnas Indonesia
Yang masih “bolong” justru di pertahanan kanan. Posisi ini memang rawan, baik di era STY maupun Kluivert. Banyak yang sudah dicoba—Asnawi, Yakob dan Yance Sayuri, Sandy Walsh—tapi belum ada yang benar-benar tangguh.
Di lapangan tengah, ada Joey Pelupessy dan Thom Haye. Keduanya punya skill lumayan, tapi belum cukup, apalagi usia keduanya sudah menua. Mungkin bisa bermain kisaran dua tahun lagi.
- PSSI
Pelapisnya ada Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner. Kualitas keduanya harus ditingkatkan karena saat ini belum bisa mengimbangi gelandang bertahan tim-tim elit Asia.
Untuk posisi gelandang serang nomor 10, kita tidak punya. Ricky Kambuaya, Egy Maulana, Marselino, Stefano Lilipaly, dan Beckham Putra kelasnya masih sebatas Asia Tenggara.
Sehingga menjadi ironi, bahwa faktanya barisan lapangan tengah—yang merupakan lini paling penting—justru krisis pemain di dalam timnas kita.
Di depan, kita punya Romeny, Mauro Zijlstra, dan Miliano Jonathan. Trio ini menjanjikan karena punya talenta sebagai tukang gedor. Mereka masih muda, kualitasnya bisa ditingkatkan.
Ragnar Oratmangoen? Seperti Pelupessy dan Haye, mulai menua. Ketajaman dan tenaganya sudah berkurang, tapi masih potensial jadi pemain pelapis.
Kesimpulannya, timnas kita bukan cuma butuh pelatih hebat dengan sederet prestasi. Tapi juga perlu “disuntik” pemain-pemain muka baru yang andal sesuai kebutuhan.
Berharap dari pemain timnas U-23? Maaf, mereka masih naif untuk level Asia. Suka atau tidak, program naturalisasi akan terus berlanjut. Semoga didapat pemain hebat.
Jadi, pembaca, siapa pun pelatih yang dipilih, bila kualitas pemain tidak dibenahi, timnas kita tak akan bisa menembus delapan besar Asia dan bermain di Piala Dunia. Percayalah!
— Reva Deddy Utama, pemerhati dan pelaku sepak bola.
Load more