Ini jadi langkah baru yang cukup menjanjikan. Karena kita tahu, tempat berlatih bagi atlet lari selama ini hanya ada di Stadion Madya Senayan. Tempat berlatih ini hanya cocok untuk ajang latihan kecepatan. Belum lagi banyaknya kegiatan yang digelar di tempat ini, seringkali kepentingan utama, yakni untuk sarana berlatih atletik justru dinomor duakan.
Ihwal Pangalengan dan sekitarnya dijadikan sentrum latihan bagi saya amatlah baik. Dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut, dengan kontur jalan yang berbukit bukit sangatlah ideal untuk menggembleng kemampuan fisik atlet kita. Lari di dataran tinggi adalah jawaban untuk meningkatkan kapasitas dan daya tahan pernapasan VO2 max.
Saya juga mendengar di area seluas 4,7 hektar dari total 10 hektar lahan ada banyak lintasan lari yang disediakan. Selain lintasan 400 meter dalam satu putaran, pemerintah juga membangun lintasan untuk latihan kecepatan sepanjang 100 meter. Ada pula kamar atlet yang kabarnya bisa menampung 90 atlet.
Seharusnya dengan fasilitas baru ini akan banyak kita peroleh kabar gembira dari lapangan atletik. Sebab tanpa dukungan fasilitas pun militansi pelatih untuk melahirkan bibit bibit pelari unggul dari sekitar Pangalengan sudah tumbuh.
Tiba tiba saya teringat dengan Agung Mulyawan yang tak lelah mengajak bocah bocah Pengalengan untuk berlari. Dengan biaya sendiri ia membeli tanah, membangun rumah sederhana beserta beberapa mess untuk tempat tinggal atlet, mencari donatur sebisanya untuk membiayai kegiatan tempat yang diberi nama Agung Mulyawan Track Club.
Load more