Setelah pertemuan itu kami pun sering kontak, bertukar informasi dan menjadi sahabat, erat, mengulas topik hangat politik terutama lima tahun terakhir. Bang Rizal terang-terangan sangat kecewa pada kepemimpinan Jokowi. Penyelenggaraan negara dinilainya sudah sangat menyimpang, dijalankan pemerintah secara ugal-ugalan.
Bang Rizal sahabat yang hangat. Bersahabat dengan banyak kalangan tanpa pandang bulu. Mau mendengar dan menghargai siapapun yang berkomitmen membangun bangsa meski ditempuh lewat jalan berbeda. Kami saling mengunjungi. Ia ke rumah waktu saya berulang tahun, juga datang sewaktu saya undang wawancara TV Digital sambil makan siang di rumah.
Saya menyesal kenapa tak "ngeh" sudah lebih sebulan Bang Rizal tak mengepakkan sayap Rajawalinya. Terakhir dia mengirimi saya foto dan berita aktifitasnya mengunjungi Rempang, mengadvokasi warga yang tanahnya terancam dirampas. Itu sekitar 10 November lalu.
Sebulan sebelumnya, ia mengirimi saya cuitannya di X (Twiter) yang mencemaskan kondisi pers yang dinilainya telah terkooptasi oleh kekuasaan. Meski demikian, dia tetap menyebut beberapa nama, seperti Karni Ilyas, Tides Katoppo, Surya Paloh, Goenawan Mohammad, dan nama saya yang dianggapnya tetap bergerilya dan menulis kritis.
Dalam berbagai pernyataannya di pelbagai media Bang Rizal meramalkan Presiden Jokowi akan lengser sebelum waktunya. Dalam hal keberanian menyampaikan kritik keras dan pedas kepada pemerintah, Bang Rizal hampir tiada tanding memang. Tiada duanya sejak dulu dan konsisten hingga akhir hayat.
Semoga Indonesia berubah lebih baik seperti dicita-citakan sejak lama. Semoga harapan tentang Indonesia di hari depan dijabah Allah SWT, dan Bang Rizal pun bisa tenang disampingNya tanpa perlu mengepret lagi.
Load more