ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Flaneur

Tak ada yang ingin merawat kota Jakarta karena tak ada yang merasa memiliki. Semua hanya merasa singgah saja.
  • Reporter :
  • Editor :
Senin, 7 Agustus 2023 - 09:12 WIB
Kolase Pojok KC - Wapemred tvonenews.com Ecep S Yasa, background kawasan Braga bandung.
Sumber :
  • tim tvonenews

Kendaraan pribadi juga parkir di bahu jalan sekenanya. Pemandangan yang juga mudah kita temui di kawasan pemukiman: warga membeli mobil tanpa menyiapkan garasinya. Walhasil, mobil diparkir begitu saja di jalan publik. 

Pemilik ruko atau pedagang kaki lima juga kerap menganeksasi trotoar untuk menggelar dagangannya.  Belum lagi iklan, papan reklame, baliho ikut serta berjubel di lorong pejalan kaki. Akibatnya, jalan sebagai ruang bersama pada akhirnya telah habis dikapling kapling, diperebut untuk kepentingan pribadi. Pendeknya, jika pun ada ruang publik di selasar selasar arcade itu hanya merupakan ruang sisa belaka.

Tak ada yang ingin merawat kota Jakarta karena tak ada yang merasa memiliki. Semua hanya merasa singgah saja. Sebagai tempat persinggahan, semua dianggap “sementara”. Tanpa rasa kepemilikan, yang ada adalah penjarahan ruang ruang kolektif. 

Penyair Subagio Sastrowardojo menyinggung warga yang dipaksa menjadi terasing dalam sajak Jakartaku Jakarta:
“Adakah nasib yang lebih sengsara dari terasing di kota, pengembara kembali ingin jadi budak dan menyusu pada bunda. Yatim piatu tanpa menyapa telah menyerahkan badannya pada siapa yang tak beranak tak berbapak.”

Lebih celaka, kota seperti tumbuh tanpa pemandu, rencana induk, desain besar tata kota yang modern.  Suatu kali mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  (kini calon presiden) mengeluhkan bagaimana perencanaan transportasi publik di Jakarta ternyata antara satu moda dengan moda lainnya tak saling terhubung. Kereta listrik, busway, MRT hingga LRT ternyata infrastrukturnya tak terintegrasi, halte ataupun stasiun pemberhentiannya mengambil rute dan jalurnya sendiri sendiri. Akibatnya, warga kota jadi malas menggunakan transportasi publik karena waktu tempuhnya jadi lebih lama, mahal dan tidak nyaman.

Pada saat Anies sebenarnya  kita pernah punya harapan mengalami kota dengan cara lain: berjalan kaki dan bersepeda. Trotoar dibuat sangat lebar. Berjalan kakilah di sepanjang Jalan Cikini saat ini setelah pedestrian dibuat sangat lapang.  Kita menikmati kelampauan ruko ruko peninggalan Belanda dengan kaca-kaca jendela besar. Moda mobil di sini tak diistimewakan. Ia harus berbagi dengan warga lainnya yang ingin menikmati kota dengan bersepeda atau berjalan. Dengan ini sejatinya, kota menjadi milik siapa saja. Bukankah dengan ini demokrasi, ruang publik tercipta? 

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT